Kompas TV internasional kompas dunia

Wapres AS Ancam Aksi Militer Jika Rusia Tak Mau Damai di Ukraina, Kremlin Minta Klarifikasi

Kompas.tv - 14 Februari 2025, 22:53 WIB
wapres-as-ancam-aksi-militer-jika-rusia-tak-mau-damai-di-ukraina-kremlin-minta-klarifikasi
JD Vance, sosok  wakil presiden (cawapres) dari Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat akan memperkenalkan dirinya kepada publik dalam pidato utama di Konvensi Nasional Partai Republik, Rabu (17/7/2024). (Sumber: AP Photo/Paul Sancya)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengancam kemungkinan aksi militer jika Rusia menolak kesepakatan damai di Ukraina. Hal tersebut disampaikan JD Vance terkait rencana perundingan AS-Rusia mengenai penyelesaian perang Ukraina.

Wakil Donald Trump tersebut menyatakan Washington akan menekan Moskow jika menolak menyepakati perjanjian yang menjamin kemerdekaan jangka panjang Ukraina. Tekanan yang dimaksud dapat berbentuk sanksi ekonomi yang lebih tegas atau aksi militer.

Baca Juga: Hamas Umumkan Nama 3 Sandera yang Akan Dibebaskan, Ditukar 369 Tahanan Palestina

"Ada alat ekonomi sebagai daya tawar dan tentu saja alat militer sebagai daya tawar," kata Vance dalam wawancara bersama Wall Street Journal via NBC News, Jumat (14/2/2025).

"Terdapat berbagai formulasi, atau konfigurasi, tetapi kami peduli tentang kemerdekaan Ukraina yang berdaulat."

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut pernyataan Vance itu tidak disebutkan dalam pembicaraan Rusia-AS sebelumnya. Peskov pun meminta klarifikasi mengenai pernyataan tersebut.

"Kami belum pernah mendengar formulasi seperti itu sebelumnya, mereka tidak mengungkapkan itu sebelumnya," kata Peskov dikutip Anadolu.

"Tentu saja, dalam kontak pembahasan kami, kami berharap menerima klarifikasi lebih lanjut."

Pemerintahan Donald Trump berupaya menjalin perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri invasi ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Namun, langkah Trump ini dikritik karena dinilai tidak melibatkan Ukraina.

Sekutu-sekutu Ukraina di Eropa menuntut Kiev dilibatkan langsung dalam perundingan tersebut. Pemimpin-pemimpin Eropa juga menuntu dilibatkan karena menilai akan terdampak langsung kesepakatan dengan Rusia.

Baca Juga: Mulai Perundingan Tanpa Melibatkan Ukraina, Menhan AS Bantah Negaranya Berkhianat


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x