Kompas TV internasional kompas dunia

Respons China Usai Trump-Putin Bicarakan Kesepakatan Damai untuk Perang di Ukraina, Ini Katanya

Kompas.tv - 14 Februari 2025, 10:53 WIB
respons-china-usai-trump-putin-bicarakan-kesepakatan-damai-untuk-perang-di-ukraina-ini-katanya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun saat jumpa pers, Kamis (13/2/2025). (Sumber: Kementerian Luar Negeri China)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV - China ikut merespons pembicaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kesepakatan damai untuk perang Ukraina.

Trump dan Putin dilaporkan telah berbicara lewat sambungan telepon.

Menurut Trump keduanya sudah berbicara mengenai kesepakatan damai untuk menghentikan perang di Ukraina.

Baca Juga: Bahas Akhir Perang Ukraina, Putin Undang Donald Trump Berkunjung ke Moskow

Trump menegaskan bahwa Putin sebenarnya ingin perang berakhir.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun pada Kamis (13/2/2025), mengungkapkan China merasa senang melihat peningkatan komunikasi dan dialog antara Rusia serta AS mengenai sejumlah masalah internasional.

China sendiri merupakan sekutu Rusia, dan disebut memberikan bantuan kepada Putin pada perang di Ukraina, meski Beijing kerap membantahnya.

“Terkait krisis di Ukraina, China percaya dialog dan negosiasi menjadi satu-satunya jalan keluar dari krisis dan telah berkomitmen mempromosikan pembicaraan untuk perdamaian,” kata Guo Jiakun dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri China.

“Satu hari setelah meletusnya konflik, Presiden Xi Jinping menyerukan agar ditemukannya penyelesaian politik lewat dialog. China mendukung segala upaya yang kondusif bagi penyelesaian krisis secara damai, dan menjaga komunikasi dengan pihak terkait, serta memainkan peran konstruktif dalam mendorong penyelesaian krisis secara politik,” ujarnya.

Baca Juga: Trump Ingin Bubarkan USAID, Mantan Dubes AS untuk RI Jamin Lembaga Bantuan Itu Tak Akan Hilang

Guo juga menanggapi pernyataan Trump, bahwa tak realistis bagi Ukraina untuk meminta kembalinya perbatasan negara sebelum 2014.

“Pada situasi saat ini, semua pihak perlu tetap tenang, menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperluas atau memperumit krisis,” katanya.

“Kami menyerukan kepada pihak terkait untuk membangun arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan bekerlanjutan melalui dialog dan konsultasi, serta menemukan solusi yang benar-benar kondusif bagi keamanan yang langgeng di Eropa,” kata Guo Jiakun.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kementerian Luar Negeri China

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x