Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas-Israel Saling Ancam terkait Pembebasan Sandera, Gencatan Senjata Gaza di Ujung Tanduk

Kompas.tv - 13 Februari 2025, 12:00 WIB
hamas-israel-saling-ancam-terkait-pembebasan-sandera-gencatan-senjata-gaza-di-ujung-tanduk
Empat tentara wanita Israel yang disandera Hamas melambaikan tangan dan bereaksi kepada kerumunan warga Palestina sebelum dibebaskan dan diserahkan ke Palang Merah di Kota Gaza, Sabtu, 25 Januari 2025. (Sumber: Foto AP/Abed Hajjar)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas dan Israel saling ancam terkait pembebasan sandera Israel, dan semakin menguatkan kesepakatan gencatan senjata berada di ujung tanduk.

Hamas menuduh Israel gagal menemui komitmen yang ditetapkan gencatan senjata termasuk pengiriman tenda dan bantuan lainnya.

Mereka pun menegaskan akan menunda pembebasan sandera Israel yang direncanakan Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga: Media Kim Jong-Un Kutuk Ambisi Trump Kuasai Gaza, Mendampratnya sebagai Perampok Ganas

Dikutip dari Associated Press, Rabu (12/2/2025) Pejabat Hamas Mahmoud Merdawai mengatakan ada sinyal positif tiga sandera bakal dibebaskan sesuai rencana.

Namun, Hamas menegaskan belum menerima komitmen dari Israel bahwa mereka akan mematuhi kesepakatan itu.

Ancaman Hamas itu membuat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengamuk.

Ia berjanji akan melanjutkan perang jika Hamas tak mengikuti gencatan senjata, dan memerintahkan tentaranya diperkuat di sekitar Gaza.

Saat ini militer Israel telah mundur dari area penduduk selama gencatan senjata.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menirukan ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, bahwa “neraka akan pecah” jika tak ada sandera yang dibebaskan sesuai rencana, pada Sabtu.

“Jika Hamas berhenti membebaskan sandera, maka tak akan ada kesepakatan, dan yang ada hanyalah perang,” ucap Israel Katz.

Ia pun menambahkan perang Gaza yang baru tak akan berhenti hingga Hamas dikalahkan, yang akan membuat visi Trump memindahkan populasi Gaza ke negara tetangga teralisasi.

Juru Bicara Hamas Hazem Kassem menolak ancaman Israel dan bahasa yang digunakan AS.

Kassem menyerukan Israel untuk mengimplemetasikan syarat pada kesepakatan gencatan senjata.

Di antara klaim lainnya, Hamas mengatakan Israel tak mengizinkan sejumlah tenda, rumah prefabrikasi, dan mesin berat yang disepakati untuk masuk Gaza.

Baca Juga: Trump Embuskan Kabar Gembira Usai Hubungi Putin, Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia Akan Dimulai

Kondisi ini semakin memperlihatkan rapuhnya gencatan senjata Hamas-Israel.

Apalagi, kondisi ini diperparah Presiden AS Donald Trump berulang kali menginginkan agar AS menguasai Gaza.

Ia juga menegaskan akan memindahkan warga Palestina di Gaza ke negara-negara tetangga.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x