MANILA, KOMPAS.TV - Sekutu Wakil Presiden Filipina Sara Duterte bereaksi usai dimakzulkan DPR Filipina.
Putri eks Presiden Rodrigo Duterte itu dimakzulkan oleh DPR Filipina, Rabu (5/2/2025) atas beberapa tuduhan yang dikenakan padanya.
Termasuk di antaranya, upaya pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr, korupsi skala besar, dan gagal mengecam aksi agresi China terhadap pasukan Filipina di Laut China Selatan.
Baca Juga: Sara Duterte Dimakzulkan! Nasibnya Kini di Tangan Senat Filipina
Namun kebanyakan anggota DPR Filipina saat ini merupakan sekutu Marcos Jr, dan kian memperdalam kekisruhan politik atas dua pemimpin di salah satu negara demokratis di Asia Tenggara itu.
Meski begitu, pemakzulan Sara Duterte sendiri harus mendapat pengakuan dari Senat Filipina.
Sara Duterte sendiri belum berkomentar terkait pemakzulan tersebut, namun sekutunya mulai bereaksi.
Salah satunya bekas Kepala Penasihat Hukum Kepresidenan dan Juru Bicara Kepresidenan era Rodrigo Duterte, Salvador Panelo.
Panelo menggambarkan pemakzulan Sara Duterte sebagai proses yang dihalangi DPR Filipina.
Tetapi ia meyakini sang wapres akan mampu menghadapi persidangan Senat dengan kepala tegak.
Menurut Panelo, pengacara Sara Duterte, yang namanya tak ia sebutkan sudah siap untuk melakoni persidangan pemakzulan.
“Ia akan menghadapi pemakzulan tersebut, dengan senyuman, keberanian dan kompetensi,” kata Pamelo dikutip dari Inquirer.
“Seperi yang telah saya nyatakan berulang kali, tujuannya adalah menghancurkan dan mencemarkan nama baik Wapres Sara dengan tujuan akhir mendiskualifikasikannya dari pemilihan presiden 2028, sebagai kandidat terdepan,” tambahnya.
Baca Juga: Disuruh Kosongkan Gaza, Warga Palestina Menentang Keinginan Trump: Lebih Baik Kami Makan Puing-Puing
Pamelo juga mengkritik anggota DPR Filipina, kebanyakan kepada yang sempat bersekutu dengan ayah Sara, Rodrigo Duterte di masa kepemimpinannya, karena tak mengindahkan apa yang disebutnya “suara rakyat yang sangat besar”, yang menentang pemakzulannya.
Selain Pamelo, saudara Sara Duterte yang juga anggota DPR Filipina, Paolo Duterte menegaskan pemakzulan tersebut sebagai aksi jelas dari persekusi politik.
Menurutnya para anggota perlemen rivalnya telah bermanuver dengan cepat mengumpulkan tanda tangan dan mendorong kasus pemakzulan tak berdasar ke Senat.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Inquirer
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.