JAKARTA, KOMPAS TV – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengungkapkan perkembangan terbaru ihwal empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Malaysia.
Ia menjelaskan, dari empat pekerja migran Indonesia (PMI) itu, yang selamat dua masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara dua lainnya sudah dinyatakan sehat.
"Tadinya ada dua yang dalam kondisi kritis. Salah satu korban sudah keluar dari masa kritisnya, sementara yang satu lagi masih dalam proses pemulihan," ujar Sugiono, Minggu (2/2/2025), seperti dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV.
Baca Juga: Soal Pemulangan 4 WNI Korban Penembakan, Pengamat: Indonesia Tak Bisa Campuri Aturan Malaysia
Sementara untuk satu korban yang meninggal dunia, kata Sugiono, jenazahnya sudah dibawah pulang ke Tanah Air.
"Dari hasil koordinasi kami dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia, korban yang meninggal sudah dibawa kembali ke kampung halamannya dan telah dimakamkan. Kalau saya tidak salah, itu terjadi sekitar tiga atau empat hari lalu," ujarnya.
Terkait penyelidikan kasus ini, Sugiono menegaskan bahwa sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Malaysia.
"Hasil penyelidikan itu kami serahkan sepenuhnya kepada pihak Malaysia. Kita tidak ikut dalam proses penyelidikan," katanya.
Ketika ditanya mengenai informasi terkait satu WNI yang dikabarkan ditangkap oleh polisi Malaysia, Sugiono mengaku belum mendapatkan keterangan resmi.
"Memang ada informasi soal satu WNI yang ditangkap, tapi kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak berwenang di Malaysia," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar kasus penembakan terhadap lima WNI di Malaysia tidak terulang kembali.
Baca Juga: Presiden Prabowo hingga Ketua DPR Puan Buka Suara Terkait Penembakan WNI di Malaysia - PARASOT
Ia mendesak aparat penegak hukum bersama kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), untuk menangani kasus penembakan lima WNI oleh aparat Malaysia secara serius.
"Melindungi WNI yang menjadi korban dan memitigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Puan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.