GAZA, KOMPAS.TV — Hamas membebaskan tiga sandera pria pada Sabtu (1/2/2025), sementara Israel bersiap melepaskan puluhan tahanan Palestina sebagai bagian dari gencatan senjata yang menghentikan pertempuran di Gaza setelah lebih dari 15 bulan perang.
Kelompok tersebut menyerahkan Yarden Bibas dan warga Prancis-Israel Ofer Kalderon kepada Palang Merah di Khan Younis, selatan Gaza.
Sementara itu, sandera Amerika-Israel Keith Siegel, yang tampak lemah dan kurus, dibebaskan di Gaza City, utara wilayah tersebut.
Baca Juga: Penuh Haru, 5 Sandera Asal Thailand Dibebaskan Hamas dalam Kondisi Cukup Baik
Israel memastikan bahwa ketiganya telah melewati perbatasan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.
Melansir The Associated Press, pembebasan pada Sabtu hari ini berlangsung lebih tertib dibandingkan dengan insiden dua hari sebelumnya, ketika massa sempat mengerubungi sandera yang dibebaskan.
Dalam momen serah terima terbaru, Brigade Al Qassam -- sayap militer Hamas -- yang bersenjata berdiri berjajar saat para sandera melangkah ke panggung, melambaikan tangan, lalu diserahkan ke Palang Merah.
Di Tel Aviv, ribuan orang berkumpul di Hostages Square untuk menyaksikan siaran langsung pembebasan melalui layar besar.
Gencatan senjata yang dimulai 19 Januari ini telah berlangsung selama dua pekan. Perjanjian tersebut bertujuan menghentikan pertempuran serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan, 33 sandera Israel dijadwalkan dibebaskan dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Israel menyebut bahwa Hamas telah memberikan informasi bahwa delapan sandera yang seharusnya dibebaskan telah tewas, baik dalam serangan 7 Oktober 2023 maupun saat dalam tahanan.
Baca Juga: Terungkap, Hamas Akui Pemimpin Brigade Qassam Mohammed Deif Telah Tewas
Selain pertukaran tahanan, gencatan senjata ini juga mencakup izin bagi warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah menuju Mesir.
Otoritas Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 50 anak sakit dan terluka serta 61 pendamping akan dievakuasi dari wilayah konflik.
Pembebasan Siegel (65), warga asli North Carolina, membawa harapan bagi keluarganya. Ia diculik dari Kibbutz Kfar Aza bersama istrinya, Aviva, yang telah dibebaskan lebih dulu pada gencatan senjata 2023.
Sementara itu, pembebasan Yarden Bibas (35) kembali menyoroti nasib istrinya, Shiri, dan dua anak mereka.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.