Kompas TV internasional kompas dunia

Konflik Presiden vs Wapres Filipina Meruncing, Ribuan Demonstran Tuntut Pemakzulan Sara Duterte

Kompas.tv - 31 Januari 2025, 23:45 WIB
konflik-presiden-vs-wapres-filipina-meruncing-ribuan-demonstran-tuntut-pemakzulan-sara-duterte
FILE - Wakil Presiden terpilih Filipina Sara Duterte, putri dari presiden populis Filipina yang akan lengser, menyampaikan pidatonya saat upacara pengambilan sumpah di kampung halamannya di kota Davao, Filipina selatan, pada 19 Juni 2022. (Sumber: AP Photo/Manman Dejeto)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

MANILA, KOMPAS.TV - Ribuan orang berdemonstrasi di ibu kota Filipina, Manila untuk menuntut pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte Jumat (31/1/2025) pagi waktu setempat. Demonstran membawa poster yang menuduh Duterte sebagai "koruptor" dan menuntut pemakzulan segera.

Pihak kepolisian melaporkan sekitar 4.000 orang terlibat dalam demonstrasi menuntut pemakzulan wakil presiden. Pihak berwenang pun mengamankan jalannya demonstrasi dengan 7.400 personel polisi anti-huru-hara.

Sara Duterte menghadapi tiga pengaduan untuk pemakzulan atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan penyalahgunaan anggaran selama rangkap jabatan sebagai Menteri Pendidikan di bawah Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.

Baca Juga: Oknum MILF Serang Pasukan yang Kawal Proyek PBB, Dua Tentara Filipina Terbunuh

Kendati demikian, Sara Duterte juga mendapat dukungan dari kalangan yang menolak pemakzulan. Ribuan demonstran berdemonstrasi di Manila pada awal Desember 2024 lalu untuk menolak seruan pemakzulan terhadap anak mantan presiden, Rodrigo Duterte tersebut.

Anggota parlemen Filipina pun tak kunjung menindaklanjuti aduan pemakzulan Duterte jelang reses Kongres Filipina pada pekan depan.

Pemakzulan hanya dapat dilakukan jika didukung setidaknya sepertiga anggota DPR Filipina. Pejabat yang dimakzulkan baru dicopot dari jabatannya jika disetujui dua pertiga suara di Senat Filipina.

"Rakyat Filipina di sini, siap membela kebenaran dan keadilan. Jangan sampai kita mengecewakan mereka," kata anggota DPR Filipina yang mendukung pemakzulan Duterte, Percivan Cendana dikutip Al Jazeera.

Tensi politik Filipina memanas usai Wapres Sara Duterte dan Presiden Bongbong Marcos berkonflik secara terbuka. Pada akhir tahun lalu, Sara Duterte pun mengancam bisa membunuh Marcos.

Pada Oktober 2024 lalu, saat ditemui wartawan, Sara Duterte mengaku hubungannya dengan Marcos telah menjadi "toksik." Bahkan, Sara Duterte mengaku bebrapa kali membayangkan memenggal kepala sang presiden.

Sara Duterte dan Marcos naik ke kursi kepresidenan berkat persekutuan dua keluarga politik berpengaruh di Pilpres Filipina 2022 lalu. Bongbong merupakan anak dari diktator Filipina, Ferdinand Marcos sedangkan Sara anak dari mantan presiden sebelum Bonbong, Rodrigo Duterte.

Baca Juga: Presiden Filipina Marcos Ungkap Akan Melawan Ancaman Pembunuhan Wapres Sara Duterte


 




Sumber : Al Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x