Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Pemberontak Ahmed Al-Sharaa Terpilih Jadi Presiden Suriah di Masa Transisi

Kompas.tv - 30 Januari 2025, 10:56 WIB
pemimpin-pemberontak-ahmed-al-sharaa-terpilih-jadi-presiden-suriah-di-masa-transisi
Ahmed Al-Sharaa pemimpin pemberontak yang ditunjuk jadi Presiden Suriah untuk masa transisi, Rabu (29/1/2025). (Sumber: AP Photo/Mosa’ab Elshamy, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Pemimpin pemberontak Ahmed Al-Sharaa akhirnya terpilih sebagai Presiden Suriah untuk masa transisi.

Penunjukan tersebut dilakukan di tengah penangguhan konstitusi negara.

Dilaporkan Al-Jazeera mengutip Kantor Berita Suriah, SANA, Rabu (29/1/2025), Al-Sharaa akan diizinkan membentuk dewan legislatif sementara untuk fase transisi yang akan bertugas sampai konstitusi baru diadopsi.

Baca Juga: Hamas Bebaskan 8 Sandera Hari Ini, di Antaranya Ada 5 Warga Thailand

Pengumuman penunjukan Al-Sharaa sebagai presiden diungkapkan oleh juru bicara de facto sektor operasi militer pemerintah Suriah, Hassan Abdel Ghani.

Abdel Ghani juga mengumumkan pembubaran faksi angkatan bersenjata di Suriah, dan ia mengatakan bakal melebur mereka ke institusi negara.

“Semua faksi militer akan dibubarkan, dan diintegrasikan ke dalam institusi negara,” kata Abdel Ghani.

Ia juga mengumumkan membubarkan tentara rezim yang tak lagi berfungsi dan badan keamanan, begitu juga dengan Partai Baath, yang memerintah Suriah selama beberapa dekade.

Pengumuman itu muncul usai dilakukan pertemuan di Damaskus, antara faksi militer yang bergabung dalam serangan kilat menjungkalkan Bashar Al-Assad bulan lalu.

Al-Sharaa sendiri telah menjadi pemimpin de facto Suriah, sejak memimpin serangan tersebut.

Setelah pelengseran Al-Assad, kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang dipimpin Al-Sharaa, menjadi partai pemerintahan de facto.

Mereka juga membentuk pemerintahan sementara yang sebagian besar terdiri dari pejabat pemerintah daerah, yang sebelumnya dijalankan di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.

Baca Juga: Jenderal Iran Akui Kalah di Suriah saat Rezim Bashar Al-Assad Terguling: Kami Kalah dengan Buruk

Al-Sharaa telah berjanji memulai transisi politik termasuk konferensi nasional, pemerintahan yang inklusif, dan pemiliham umum, yang diperkirakan bisa memakan waktu hingga 4 tahun.

Ia juga menyerukan pembentukan tentara nasional dan pasukan keamanan baru yan bersatu.

Meski begitu, muncul pertanyaan tentang bagaimana pemerintahan sementara dapat menyatukan kelompok pemberontak oposisi yang beragam, masing-masing dengan pemimpin dan ideologinya sendiri.




Sumber : Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x