Kompas TV internasional kompas dunia

AS Hentikan Bantuan Luar Negeri, Kemlu RI Tunggu Komunikasi Resmi

Kompas.tv - 29 Januari 2025, 22:48 WIB
as-hentikan-bantuan-luar-negeri-kemlu-ri-tunggu-komunikasi-resmi
Presiden AS, Donald Trump memperlihatkan perintah eksekutif yang ditandatanganinya di Gedung Oval, Kamis (23/1/2025). (Sumber: AP Photo/Ben Curtis)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump akan menghentikan sebagian besar bantuan luar negeri.

Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan akan memberikan tanggapan resmi jika sudah ada komunikasi resmi dengan pemerintah AS.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat menyatakan, pemerintah RI tidak akan berspekulasi tentang isu apapun yang masih bersifat pernyataan generik dari pemerintah negara lain yang tidak secara khusus ditujukan kepada Indonesia.

“⁠Indonesia hanya akan memberikan tanggapan berdasarkan komunikasi yang disampaikan secara resmi, melalui saluran diplomatik ataupun saluran resmi lainnya, yang dibahas antar lembaga pemerintah kedua negara,” kata Rolliansyah dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, Rabu (29/1/2025).

Baca Juga: [FULL] Fakta Baru Penembakan 5 WNI di Malaysia, 1 Korban Tewas Tiba di Indonesia | WNI DITEMBAK

Sebelumnya, Kantor Anggaran dan Manajemen Gedung Putih telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan sementara semua hibah dan pinjaman federal menurut sebuah memorandum internal yang dikirim pada Senin.

"Dalam Tahun Anggaran 2024, dari hampir 10 triliun dolar AS (Rp162.346 triliun) yang dibelanjakan oleh Pemerintah Federal, lebih dari 3 triliun dolar AS (Rp48.705 triliun) dialokasikan untuk bantuan keuangan federal, seperti hibah dan pinjaman," demikian isi memorandum tersebut.

Pihak Gedung Putih menyatakan, bantuan keuangan seharusnya digunakan untuk memajukan prioritas pemerintahan, mengalokasikan pajak secara efektif demi Amerika yang lebih kuat dan lebih aman, mengurangi beban inflasi bagi warga negara, hingga meningkatkan efisiensi pemerintahan, dan menjadikan Amerika lebih sehat kembali.

Baca Juga: Demokrat AS Gagalkan RUU yang Bakal Sanksi ICC karena Perintah Penangkapan Pemimpin Israel

Pernyataan Gedung Putih ini telah ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Pada Senin (27/1), Guterres menyampaikan keprihatinan atas hal tersebut.




Sumber : Kompas.tv, Antara

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA


Opini

La Donna in Rosso

17 Februari 2025, 02:15 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x