Kompas TV internasional kompas dunia

Saat Puluhan Ribu Warga Palestina Pulang Kembali ke Tanah Leluhur Gaza yang Hancur

Kompas.tv - 28 Januari 2025, 00:05 WIB
saat-puluhan-ribu-warga-palestina-pulang-kembali-ke-tanah-leluhur-gaza-yang-hancur
Warga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara, Senin (27/12025). Kepulangan ini merupakan pertama kalinya sejak mereka dipaksa meninggalkan rumah pada minggu-minggu awal perang, 15 bulan yang lalu. (Sumber: Foto AP/Mohammad Abu Samra)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

KOTA GAZA, KOMPAS.TV — Puluhan ribu warga Palestina mengalir ke wilayah Gaza yang paling hancur pada Senin (27/1/2025) setelah Israel membuka wilayah utara untuk pertama kalinya sejak minggu-minggu awal perang, 15 bulan yang lalu. 

Rombongan besar warga Palestina yang sebagian besar berjalan kaki dengan membawa barang-barang mereka terlihat di sepanjang jalan tepi pantai. Beberapa dari mereka menggendong bayi atau mendorong kursi roda, namun mereka terlihat bersemangat pulang kembali ke rumah mereka dari eksodus massal yang panjang.

Delapan jam setelah penyeberangan dibuka oleh Israel, mereka masih terlihat bergerak ke arah utara, tempat rumah mereka dulu berada. Meskipun diawasi oleh tank-tank Israel di bukit terdekat, namun mereka tak gentar untuk terus melangkahkan kaki.

Baca Juga: Hamas Klaim Menang dengan Kembalinya Warga Palestina ke Gaza Utara: Rencana Pengusiran Israel Hancur

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, warga Palestina berlindung di kamp-kamp tenda kumuh dan sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan. Mereka sangat rindu dan ingin kembali ke rumah mereka di Gaza, meskipun rumah-rumah tersebut kemungkinan besar telah rusak atau hancur.

Yasmin Abu Amshah, seorang ibu tiga anak, mengatakan dia berjalan sejauh 6 kilometer untuk mencapai rumahnya di Kota Gaza, di mana dia mendapati rumahnya rusak tetapi masih layak huni. Dia juga melihat adik perempuannya untuk pertama kalinya selama lebih dari setahun.

“Itu perjalanan yang panjang, tetapi menyenangkan,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Banyak yang melihat kepulangan mereka sebagai wujud dari keteguhan hati setelah kehidupan mereka diporak-porandakan oleh Israel. Kepulangan itu juga dilihat sebagai penolakan terhadap saran Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar sejumlah besar warga Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Kedua negara tersebut pun menolak usulan Trump.

Kebahagiaan Akhirnya Pulang ke Tanah Leluhur

Ismail Abu Matter, seorang ayah dari empat anak yang menunggu selama tiga hari di dekat titik penyeberangan untuk kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, akhirnya lega dapat pulang ke rumahnya di Gaza.

Menurutnya, warga Gaza bernyanyi, berdoa, dan menangis haru saat akhirnya dipertemukan kembali dengan kerabat mereka.

“Itu adalah kegembiraan karena kembali,” kata Abu Matter, yang kerabatnya termasuk di antara ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari wilayah yang sekarang menjadi Israel selama perang tahun 1948. 




Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x