Kompas TV internasional kompas dunia

Sebanyak 13 Tentara Penjaga Perdamaian Internasional Tewas dalam Pertempuran di Kongo

Kompas.tv - 26 Januari 2025, 15:00 WIB
sebanyak-13-tentara-penjaga-perdamaian-internasional-tewas-dalam-pertempuran-di-kongo
Pengangkut personel lapis baja PBB dikerahkan di dekat Kota Goma, Republik Demokratik Kongo, Sabtu, 25 Januari 2025. Sebanyak 13 tentara yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB tewas dalam pertempuran dengan pemberontak M23 di Kota Goma, Kongo. (Sumber: Foto AP/Moses Sawasawa)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

GOMA, KOMPAS.TV — Sebanyak 13 tentara yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tewas dalam pertempuran dengan pemberontak M23 di Kongo. Peristiwa ini dikonfirmasi oleh pejabat PBB pada Sabtu (25/1/2025). 

Pemberontak M23 telah memperoleh wilayah yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir dan mengepung kota Goma di bagian timur Kongo. Kota ini berpenduduk sekitar 2 juta orang dan merupakan pusat regional untuk upaya keamanan dan kemanusiaan.

Dewan Keamanan PBB mempercepat pertemuan darurat mengenai meningkatnya kekerasan hingga Minggu pagi. Kongo berinisiatif untuk meminta pertemuan tersebut, yang awalnya dijadwalkan pada hari Senin.

Pada hari Sabtu, militer Kongo mengatakan bahwa mereka menangkis serangan pemberontak M23 di Goma dengan bantuan pasukan sekutunya. Pasukan PBB dan tentara dari Misi Komunitas Pembangunan Afrika Selatan, yang juga dikenal sebagai SAMIDRC, juga termasuk dalam pasukan sekutu tersebut.

“M23 yang didukung Rwanda jelas-jelas mengeksploitasi transisi presidensial di AS untuk maju ke Goma — yang membahayakan ribuan warga sipil lainnya,” kata Kate Hixon, Direktur Advokasi untuk Afrika di Amnesty International Amerika Serikat, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Penuh Perjuangan! Begini Cerita Prajurit TNI dalam Misi Perdamaian PBB di Kongo

Kongo, Amerika Serikat, dan para ahli PBB menuduh Rwanda mendukung M23, yang sebagian besar terdiri dari etnis Tutsi yang memisahkan diri dari tentara Kongo lebih dari satu dekade lalu.

Pemerintah Rwanda membantah klaim tersebut, tetapi tahun lalu mengakui bahwa mereka memiliki pasukan dan sistem rudal di Kongo timur untuk menjaga keamanan, karena terdapat penumpukan pasukan Kongo di dekat perbatasan. Para ahli PBB memperkirakan ada sekitar 4.000 tentara Rwanda yang disiagakan di Kongo.

Puing-puing kendaraan tempur lapis baja berwarna putih yang terbakar dengan tanda PBB dapat dilihat di jalan antara Goma dan Sake pada hari Sabtu, tempat pertempuran terkonsentrasi dalam beberapa hari terakhir.

“Dua pasukan penjaga perdamaian Afrika Selatan tewas pada hari Jumat, sementara seorang anggota Blue Helmet Uruguay tewas pada hari Sabtu,” kata seorang pejabat PBB. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut di depan umum.

“Selain itu, tiga pasukan penjaga perdamaian Malawi tewas di Kongo timur,” kata PBB di Malawi pada hari Sabtu.

Departemen Pertahanan Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan juga menyatakan bahwa terdapat tujuh tentara Afrika Selatan dari SAMIDRC yang tewas selama bentrokan dengan M23 selama dua hari terakhir.

Baca Juga: Warga AS dan Inggris Dihukum Mati di Republik Demokratik Kongo akibat Terlibat Kudeta

Militer Uruguay dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu mengidentifikasi anggotanya yang tewas di Kongo sebagai Rodolfo Álvarez, yang merupakan bagian dari Batalyon Uruguay IV. Menurut pernyataan tersebut, batalyon itu bekerja tanpa henti untuk mematuhi mandat PBB, serta untuk menjamin evakuasi personel sipil dan militer yang tidak penting dari kota Goma.

"Berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan keamanan pasukan kami, yang beroperasi dalam kondisi yang buruk," kata militer. Ditambahkannya, empat pasukan penjaga perdamaian Uruguay juga terluka. Tiga dari mereka tetap berada di Goma sementara yang keempat dievakuasi ke Uganda untuk menjalani perawatan.

Sejak 2021, pemerintah Kongo dan pasukan sekutu, termasuk SAMIDRC dan pasukan PBB, telah menjauhkan pasukan M23 dari Goma.

Pasukan penjaga perdamaian PBB, yang juga dikenal sebagai MONUSCO, memasuki Kongo lebih dari dua dekade lalu dan memiliki sekitar 14.000 pasukan penjaga perdamaian di lapangan.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x