Kompas TV internasional kompas dunia

Fenomena Jual Beli iPhone Bekas Berisi TikTok di AS, Harga Melambung hingga Puluhan Miliar

Kompas.tv - 25 Januari 2025, 09:00 WIB
fenomena-jual-beli-iphone-bekas-berisi-tiktok-di-as-harga-melambung-hingga-puluhan-miliar
Ilustrasi TikTok terinstall di iPhone. Dijual mahal usai pemblokiran di Amerika Serikat (AS). (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

SAN FRANSISCO, KOMPAS.TV - Larangan TikTok di Amerika Serikat (AS) telah memunculkan fenomena baru di platform jual beli daring eBay. Sejumlah penjual memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan iPhone bekas yang masih memiliki aplikasi TikTok terinstal dengan harga fantastis, mulai dari ratusan juta hingga puluhan miliar rupiah.

Fenomena ini muncul menyusul pemberlakuan undang-undang larangan TikTok di Amerika Serikat sejak 19 Januari 2025.

Regulasi tersebut mengharuskan penghapusan aplikasi TikTok dari platform distribusi aplikasi resmi seperti Google Play Store dan Apple App Store untuk wilayah di Negeri Paman Sam.

Pemantauan di platform eBay, salah satu penjual dengan akun dontosv0 menawarkan "iPhone 15 Pro Max with TikTok" seharga 10.000 dolar AS atau sekitar Rp162 juta.

Sementara itu, akun samb_3320 memasang harga yang lebih tinggi untuk iPhone 16 Pro Max dengan TikTok terinstal, yakni 25.000 dolar AS atau setara Rp407 juta.

Baca Juga: TikTok 'Selamat' di AS, Ternyata Presiden Donald Trump Ambil Langkah Mengejutkan Ini

Penawaran dengan harga paling fantastis datang dari akun smokeynbandit1 yang menjual iPhone 15 Pro.

Ponsel tersebut ditawarkan seharga 4,9 juta dollar AS atau sekitar Rp80 miliar karena masih memiliki aplikasi TikTok dan CapCut, aplikasi pengolah video yang juga diblokir karena terafiliasi dengan ByteDance.

Fenomena Flappy Bird Terulang?

Fenomena jual beli smartphone bekas dengan aplikasi langka kembali terulang setelah satu dekade. Dulu fenomena serupa juga ditemukan pada kasus Flappy Bird pada 2014.

Pada tahun 2014, pembuatan game Flappy Bird yang dihapus dari toko aplikasi oleh penciptanya, Dong Nguyen.

Melansir Kompas.com, pada Februari 2014 silam, smartphone yang masih memiliki game tersebut dijual dengan harga mencapai 20.000 dolar AS atau sekitar Rp245 juta untuk iPhone 5 16GB, meskipun game tersebut awalnya bisa diunduh secara gratis.

Fenomena ini memperlihatkan pola yang sama dengan kasus Flappy Bird, di mana kelangkaan akses terhadap suatu aplikasi menciptakan spekulasi harga di pasar sekunder.

Prinsip ekonomi dasar tentang supply and demand bekerja, ketika stok terbatas dan permintaan tinggi, harga cenderung melambung.

Namun, seperti dilaporkan USA Today pada Jumat (24/1/2025), dari sekitar 2.000 ponsel yang dilelang di eBay, mayoritas tidak mendapatkan penawaran aktif.

Baca Juga: TikTok Kembali Beroperasi di AS setelah Larangan Sementara, Disambut Pesan “Selamat Datang Kembali”

Transaksi yang terjadi hanya pada iPhone model lama dengan kisaran harga 100 hingga 200 dolar AS, mirip dengan keraguan akan keseriusan pembeli pada era Flappy Bird.

Perbedaan signifikan antara kedua kasus ini terletak pada latar belakang pembatasan aksesnya. Flappy Bird dihapus atas keputusan pribadi sang developer, sementara TikTok dilarang karena kebijakan pemerintah AS.

ByteDance, perusahaan induk TikTok, masih memiliki kesempatan untuk beroperasi di AS jika menjual platform tersebut ke entitas non-China, dengan tenggat waktu yang diperpanjang melalui Instruksi Presiden Donald Trump hingga 75 hari sejak pelantikannya pada 21 Januari lalu.


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com, USA Today

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x