Temuan Mengerikan, Ratusan Telur Cacing Pita di Dalam Tubuh Pria Ini Setelah Dipindai Sinar X

JACKSONVILLA, KOMPAS.TV - Sebuah temuan mengerikan dibagikan oleh seorang dokter gawat darurat di mana ditemukan ratusan telur cacing pita di tubuh seorang pria.

Dokter tersebut bahkan mengatakan itu adalah temuan dengan pemindaian sinar X paling gila yang pernah dilihatnya.

Sam Ghali, seorang  ahli kardiovaskular darurat dan radiologi dari klinik kesehatan Jacksonville, Florida Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kejadian itu.

Baca Juga: Donald Trump Dukung Elon Musk dan Bos Oracle Beli TikTok di AS

Ia membagikan sebuah hasil rontgen sinar X pada bagian panggul seorang pasien.

Pada hasil pemindaian itu memperlihatkan adanya ratusan titik putih di dalam tubuhnya.

Dikutip dari Oddity Central, Selasa (21/1/2025), kemudian diketahui bahwa itu adalah telur cacing pita yang mengeras dan tersangkut di jaringan lunak tubuh bagian bawahnya.

Kondisi yang dialami oleh pria tersebut merupakan sistiserkosis.

Itu adalah kondisi di mana telur cacing pita yang berpindah ke mana saja dalam tubuh inangnya, dan seiring waktu mengapur dan tak lagi dapat hidup.

Hal itu tak menimbulkan banyak ancaman jika tersangkut di jaringan lunak seperti otot atau lemak.

Tetapi akan berbahaya dan mengancam jika sampai mengapur di otak.

Uniknya, sang pasien tak pernah tahu mengenai sistiserkosis yang dideritanya.

Ia baru tahu setelah melakukan pemindaian sinar X setelah jatuh dan merasakan sakit di pinggang.

Baca Juga: Israel Bantah Janji ke Arab Saudi Bakal Akui Negara Palestina dan Otoritas Palestina Memerintah Gaza

“Kondisi ini diketahui sebagai sistiserkosis, yang pada dasarnya ini adalah kasta larva taenia solium, yang juga dikenal sebagai cacing pita babi,” kata Ghali di media sosial X.

“Kista ini dapat menyebar ke mana saja di seluruh tubuh, terutama ke jaringan otot dan jaringan lunak di pinggul dan kaki,” tuturnya.

Kecuali mencapai otak, telur-telur cacing pita yang mengapur ini tak berbahaya, mereka tidak lagi dapat bertahan hidup.