SANAA, KOMPAS.TV - Kelompok perlawanan Yaman Houthi mensinyalkan bakal membatasi serangan ke kapal sekutu Israel di Laut Merah.
Hal itu sebagai reaksi menyusul telah dimulainya gencatan senjata Hamas dan Israel, Minggu (19/1/2025).
Namun pengumuman Houthi, yang disampaikan melalui surat elektronik yang dikirim ke pengirim barang dan pihak lain pada Minggu, kemungkinan tak cukup mendorong perusahaan global kembali memasuki rute penting bagi pegiriman kargo dan energi antara Asia dan Eropa itu.
Baca Juga: Reaksi China Usai Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilakukan, Dukungan Beijing ke Palestina Lanjut
Serangan mereka telah mengurangi separuh lalu lintas melalui wilayah tersebut, sehingga mengurangi pendapatan Mesir, yang mengelola Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah.
Secara terpisah, Houthi dilaporkan akan mengeluarkan pernyataan militer, Senin (20/1/2025), yang diyakini terkait keputusan tersebut.
Dikutip dari Associated Press, Houth melalui Pusat Koordinasi Operasi Kemanusiaan mereka, mengatakan bahwa mereka akan menghentikan sanksi terhadap kapal-kapal yang sebelumnya menjadi target sejak November 2023.
Namun, mereka menambahkan bahwa untuk kapal Israel, sanksi tersebut akan dihentikan hingga implementasi penuh dari semua fase.
Meski begitu, mereka tetap terbuka melanjutkan serangan ke Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang telah meluncurkan serangan udara yang menargetkan kelompok perlawanan itu.
“Jika terjadi agresi, sanksi akan diberlakukan kembali terhadap negara aggressor,” bunyi pernyataan Houthi.
“Anda akan segera diberitahu tentang tindakan tersebut jika tindakan itu dilaksanakan,” ujarnya.
Baca Juga: Respons Houthi usai Gencatan Senjata Hamas dan Israel Tercapai: berkat Pengorbanan Pejuang Palestina
Houthi sendiri sudah menargetkan lebih dari 100 kapal pengiriman dengan rudal dan drone sejak perang Israel-Hamas di Gaza yang dimulai Oktoer 2024.
Perang di Gaza sendiri terjadi setelah aksi militer mengejutkan Hamas ke Israel yang membunuh 1.200 orang dan membuat 250 orang lainnya disandera.
Serangan Israel ke Gaza sendiri telah membunuh lebih dari 46.000 warga Palestina, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.