Kompas TV internasional kompas dunia

Dua Warga Amerika Kemungkinan Dibebaskan dalam Gencatan Senjata Fase Pertama

Kompas.tv - 16 Januari 2025, 11:46 WIB
dua-warga-amerika-kemungkinan-dibebaskan-dalam-gencatan-senjata-fase-pertama
Rakyat Palestina di Gaza bersuka cita setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Rabu (15/1/2025). (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan dua warga Amerika, yaitu Sagui Dekel-Chen dan Keith Siegel, diperkirakan akan dibebaskan pada perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas tahap pertama. 

Gencatan senjata antara Israel-Palestina akan dimulai hari Minggu (19/1/2025) dan berlangsung selama enam minggu.

Pejabat AS tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas upaya yang sedang berlangsung untuk membawa pulang para sandera.

Selain dua warga Amerika tersebut, setidaknya ada satu sandera Amerika lain yang diketahui masih hidup di Gaza, yaitu seorang tentara Israel bernama Edan Alexander. 

“Alexander akan dibebaskan di kemudian hari pada tahap kedua perjanjian tersebut,” kata pejabat tersebut seperti dikutip dari The Associated Press. 

Hingga kini belum diketahui berapa banyak sandera yang masih hidup.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu: Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Belum Selesai

Sebelumnya diberitakan, pada November 2023 telah dibebaskan lebih dari 100 sandera, sementara yang lain telah diselamatkan atau jasad mereka telah ditemukan selama setahun terakhir.

Israel mengatakan sekitar 100 sandera masih berada di Gaza. Namun demikian, sekitar sepertiganya diyakini tewas selama serangan 7 Oktober 2023 atau meninggal dalam penahanan.

Gelombang sandera pertama yang akan dibebaskan diperkirakan sebagian besar terdiri dari wanita, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu. 

Beberapa waktu lalu, seorang pejabat Hamas membuka daftar 34 nama sandera yang disebut dijadwalkan untuk dibebaskan. Seorang pejabat Mesir mengonfirmasi bahwa daftar tersebut telah menjadi fokus diskusi baru-baru ini.

Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan nama-nama tersebut berasal dari daftar yang telah diserahkan Israel beberapa bulan lalu. "Sampai saat ini, Israel belum menerima konfirmasi atau komentar apa pun dari Hamas mengenai status sandera yang muncul dalam daftar tersebut," katanya.

Baca Juga: Zionis Masih Serang Gaza dan Bunuh Rakyat Palestina, Gencatan Senjata Hamas-Israel Tak Berpengaruh?

Seorang pejabat Hamas lainnya merilis daftar 14 nama yang menurut kelompok itu telah dihapus oleh Israel dari pertimbangan untuk dibebaskan. Hamas kemudian menggantinya dengan nama-nama lain. Israel tidak menanggapi permintaan komentar, tetapi mereka telah menyatakan bahwa 14 orang tersebut sudah tewas.

Pembahasan mengenai nama-nama sandera yang akan dibebaskan menjadi diskusi alot dalam persetujuan gencatan senjata. Hamas mengatakan bahwa tidak seorang pun tahu tentang kondisi semua sandera. Pejabat Hamas mengatakan bahwa karena perang, mereka tidak dapat memberikan data sandera secara lengkap sampai terjadinya gencatan senjata.

Sejak perang dimulai, lebih dari 45.800 warga Palestina telah tewas di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, yang mengatakan wanita dan anak-anak merupakan lebih dari separuh dari mereka yang tewas. Mereka tidak mengatakan berapa banyak dari mereka yang tewas adalah milisi Hamas.


 




Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x