SANAA, KOMPAS.TV - Sekutu Hamas, Houthi merespons gencatan senjata antara pejuang Palestina tersebut dengan Israel.
Houthi, yang juga merupakan proksi Iran, menyambut baik gencatan senjata di Gaza tersebut.
Dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (16/1/2025), juru bicara Houthi, Mohammed Abdul Salam, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: Gencatan Senjata Hamas-Israel Tercapai, Joe Biden dan Donald Trump Saling Klaim Kesuksesan
Ia mengatakan hal itu berkat pengorbanan besar pejuang Palestina, dan bagaimana Hamas terus mengonfrontasi Israel, meski terbunuhnya pemimpin mereka, termasuk Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar, yang memaksa Pemerintah Israel untuk menerima gencatan senjata.
Abdul Salam mengatakan, Houthi tak punya pilihan selain memasuki konflik untuk mendukung Palestina, setelah Israel melakukan serangan ke Gaza, usai Hamas melakukan aksi militer ke utara negara Zionis itu pada 7 Oktober 2023.
Ia mengatakan Houthi tak gentar menghadapi konflik yang berlangsung di negara itu.
“Hal ini tidak menyurutkan tekad, tetapi justru memotivasi dan mendorong kami memikul tanggung jawab mendukung Gaza, yang merupakan tanggung jawab keagamaan, kemanusiaan, dan seluruh bangsa,” ujarnya.
“Invasi Israel ke Gaza tak memberikan ruang bagi rakyat kami yang terkasih, yang dipenuhi semangat keimanan, untuk berpartisipasi dan mendukung dalam memenuhi tanggung jawab terhadap rakyat tertindas yang menjadi sasaran pembantaian genosida di depan mata dan telinga seluruh duia,” tambahnya.
Baca Juga: Kabar Gembira! Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Disebut berkat Keteguhan Rakyat Palestina
Menurut Abdul Salam, meski pertempuran Israel dan Hamas telah mencapai kesimpulannya, namun penjajahan Israel atas Palestina terus mengancam stabilitas dan keamanan kawasan.
Houthi sendiri menunjukkan solidaritasnya ke Hamas, dengan menyerang kapal-kapal sekutu Barat yang menuju Israel, yang melintasi Selat Aden dan Laut Merah.
Kelompok perlawanan dari Yaman itu pun melakukan sejumlah serangan ke Israel, yang beberapa kali dibalas negara Zionis itu dan juga dengan Amerika Serikat (AS), sekutunya.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.