Kompas TV internasional kompas dunia

Ketua KPK Korsel Minta Maaf Belum Berhasil Tangkap Presiden Yoon: Saya Bertanggung Jawab Penuh

Kompas.tv - 7 Januari 2025, 16:54 WIB
ketua-kpk-korsel-minta-maaf-belum-berhasil-tangkap-presiden-yoon-saya-bertanggung-jawab-penuh
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara di kediaman presiden di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 14 Desember 2024. (Sumber: Kantor Presiden Korea Selatan/Yonhap via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

SEOUL, KOMPAS.TV - Ketua lembaga antikorupsi Korea Selatan, Badan Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), Oh Dong-woon meminta maaf karena belum berhasil menangkap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol.

Tim penyidik CIO belum menangkap presiden tersebut karena dihalangi pasukan pengamanan presiden saat mengeksekusi surat perintah penangkapan pada Jumat (3/1/2025) lalu. Tim penyidik sempat bersitegang dengan paspampres selama lima jam, tetapi kemudian memutuskan mundur.

Dalam sidang parlemen di Seoul pada Selasa (7/1), Oh Dong-woon menyebut kegagalan penangkapan ini karena terdapat "banyak masalah yang tidak diduga". Kendati demikian, Oh mengaku kegagalan ini adalah kesalahan CIO dan dia "bertanggung jawab sepenuhnya" atas kegagalan tersebut.

Baca Juga: Kisruh Penangkapan Presiden Yoon Suk-yeol, KPK Korea Selatan Minta Polisi yang Lakukan Penahanan

Oh menyebut CIO akan bersiap dengan saksama untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan kedua. Oh menyebut surat perintah penangkapan kedua ini kemungkinan menjadi "kesempatan terakhir" menangkap Yoon Suk-yeol sehubungan darurat militer gagal pada awal Desember 2024 lalu.

Surat perintah penangkapan Yoon Suk-yeol kedaluwarsa pada Senin (6/1) tengah malam waktu Korea Selatan. Namun, CIO mengajukan surat perintah penangkapan kembali yang kemudian disetujui pengadilan di Seoul.

"Kami telah mengajukan kembali surat perintah penangkapan di Pengadilan Distrik Barat Seoul untuk memperpanjang tenggat perintah penangkapan Presiden Yoon Suk-yeol," demikian pernyataan CIO sebagaimana dikutip Yonhap.

Yoon Suk-yeol sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang usai menetapkan darurat militer. Darurat militer tersebut kemudian dicabut parlemen beberapa jam usai ditetapkan.

Darurat militer yang diprakarsai Yoon menimbulkan krisis politik di Korea Selatan. Parlemen pun mengambil langkah dengan memakzulkan sang presiden.

Pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol sendiri sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi Korea Selatan di tengah penyelidikan. Mahkamah dapat menetapkan apakah mengesahkan pemakzulan Yoon atau menetapkannya kembali menjadi presiden.

Baca Juga: Upaya Penangkapan Presiden Yoon Suk-Yeol Kian Tegang, Pengawal Presiden Tolak Panggilan Polisi


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x