TIBET, KOMPAS.TV — Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah pegunungan di China bagian barat, yang dekat dengan Nepal pada Selasa (7/1/2025) pagi. Gempa ini menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) menyatakan gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 itu berpusat di wilayah Tibet pada kedalaman sekitar 10 kilometer. Sedangkan China mencatat gempa bumi itu berkekuatan 6,8.
Pusat gempa terletak di tempat lempeng India dan Eurasia bertabrakan dan menyebabkan pengangkatan di pegunungan Himalaya yang cukup kuat untuk mengubah ketinggian beberapa puncak tertinggi di dunia.
Baca Juga: Update Gempa Vanuatu: Air Bersih Langka, Pencarian Korban yang Tertimbun Puing Berlanjut
“Ketinggian rata-rata di daerah sekitar pusat gempa adalah sekitar 4.200 meter,” menurut penyiar dari media pemerintah China, CCTV.
CCTV menyatakan ada beberapa komunitas warga yang tinggal dalam jarak 5 kilometer dari episentrum gempa. Sedangkan episentrum itu sendiri berjarak sekitar 380 kilometer dari Lhasa, ibu kota Tibet dan sekitar 23 kilometer dari kota terbesar kedua di kawasan itu, Xigaze. Nepal dan Tibet merupakan dua wilayah yang saling bersebelahan.
Di ibu kota Nepal, Kathmandu, yang berjarak lebih 200 km dari episentrum, gempa bumi membuat penduduk setempat berlarian keluar rumah setelah mereka terbangun oleh getaran. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai keadaan warga yang tinggal di daerah pegunungan terpencil yang lebih dekat dengan episentrum gempa.
Baca Juga: Cara Unik Simulasi Tanggap Bencana Gempa Bumi Melalui Sendratari
Sebelumnya, wilayah ini memang merupakan daerah rawan gempa. Seperti dikutip dari The Associated Press, USGS menyatakan telah terjadi 10 gempa bumi dengan kekuatan sedikitnya 6 skala Richter di daerah yang sama tempat gempa terjadi pada hari ini.
“Sepuluh gempa terakhir terjadi dalam kurun waktu satu abad terakhir,” kata USGS.
Sumber : CCTV, The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.