Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tembak Jatuh 8 Rudal Buatan AS, Bakal Balas dengan Rudal Baru yang Bisa Berhulu Ledak Nuklir

Kompas.tv - 5 Januari 2025, 13:42 WIB
rusia-tembak-jatuh-8-rudal-buatan-as-bakal-balas-dengan-rudal-baru-yang-bisa-berhulu-ledak-nuklir
Ilustrasi Tentara Rusia. (Sumber: RIA Novosti)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengungkapkan telah menjatuhkan delapan rudal buatan Amerika Serikat (AS) ATACMS yang ditembakkan Ukraina.

Upaya Ukraina menyerang Rusia pada Sabtu (4/1/2025) membuat Moskow berjanji bakal melakukan pembalasan.

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan membalas serangan itu dengan rudal baru Rusia yang bisa berhulu ledak nuklir, Oreshnik.

Baca Juga: Zelenskyy Ungkap Satu Batalion Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia Hancur dalam 2 Hari di Kursk

Rusia sendiri melihat penggunan rudal ATACMS, yang memiliki kemampuan mencapai jarak 300 km, sebagai eskalasi besar.

Dikutip dari CNN International, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh delapan rudal balistik serta 72 drone.

Mereka menambahkan bahwa aksi yang dilakukan rezim Kiev itu, yang didukung oleh Barat, akan menghadapi pembalasan.

Pada pernyataannya, Departemen Pertahanan Rusia mengungkapkan sejumlah drone dihancurkan di Leningrad, dan satu dihancurkan di Kursk.

Presiden AS Joe Biden telah menyetujui Ukraina menggunakan ATACMS pada November, sebagai bagian dari respons atas peningkatan konflik yang dillakukan Rusia dengan menggunakan bantuan pasukan Korea Utara.

Putin pun mengancam akan merespons serangan Ukraina yang menggunakan ATCMS dengan Oreshnik.

Pada bulan lalu, Putin mengungkapkan akan menembakkan Oreshnik ke Kiev sebagai uji coba menghadapi sistem pertahanan udara yang dipasok Barat.

Peluncuran pertama dan satu-satunya senjata tersebut dilakukan Rusia adalah saat menyasar wilayah Dnipro pada 21 November pagi.

Menurut Kantor Berita TASS, serangan Ukraina menyebabkan pembatasan sementara di bandara St. Petersburg.

Baca Juga: Malaysia Usir 2 Kapal yang Bawa 300 Pengungsi Rohingya, Sempat Berikan Makanan dan Air Bersih

Gubernur Leningrad Aleksandr Drozdenko mengatakan pada pernyataannya di Telegram bahwa di pagi dan malam 4 Januari menjadi rekor baru atas jumlah drone yang dihancurkan, dengan empat di antaranya dilakukan di wilayahnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah mengambil alih kontrol Desa Nadiya di Luhansk.

Sedangkan di Donetsk, pusat kota Pokrovsk berada di bawah tekanan Rusia yang semakin meningkat karena pasukan Ukraina kehilangan wilayah di selatan dan timur kota itu.


 




Sumber : CNN International




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x