LAS VEGAS, KOMPAS.TV - Pengemudi Tesla Cybertruck yang tewas di dalam mobilnya yang meledak ternyata meninggalkan surat terakhir.
Pengemudi yang diketahui sebagai tentara, Matthew Levelsberger, 37 tahun, dilaporkan menembak dirinya tak lama sebelum mobil futuristik itu meledak di depan Trump International Hotel di Las Vegas, Rabu (1/1/2025).
Menurut penyelidik pada Jumat (3/1/2025), tentara tersebut telah meninggalkan surat elektronik yang berisi pesan untuk Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Ledakan Tesla Cybertruck dan Tragedi New Orleans Tak Berhubungan, FBI: Kemiripannya Kebetulan
Pada suratnya tersebut, Livelsberger menegaskan aksinya merupakan panggilan bagi AS untuk bangun.
“Saya perlu membersihkan pikiran dari saudara-saudara saya yang hilang, dan membebaskan diri dari beban nyawa yang telah saya ambil,” tulisnya dalam surat tersebut dikutip dari Associated Press.
Livelsberger yang merupakan tentara baret hijau dari Colorado Springs, Colorado, telah bertugas di ketentaraan sejak 2006, dan dikerahkan ke Afghanistan dua kali.
“Ini bukan serangan teroris, tetapi sebuah seruan untuk bangun. Rakyat Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan,” tulisnya.
“Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan maksud saya selain aksi dengan kembang api dan bahan peledak,” kata Livelsberger.
Ledakan tersebut hanya membunuh Livelsberger, sedangkan tujuh orang lain yang berada di dekat tempat kejadian luka-luka.
Selain itu tak ada kerusakan yang terlihat di depan Trump International Hotel.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Jeju Air yang Tewaskan 179 Orang: Dari Balita 3 Tahun hingga Keluarga 3 Generasi
Pihak otoritas mengatakan bahwa Livelsberger beraksi sendiri.
Pada suratnya tersebut, Livelsberger mencakup berbagai topik, termasuk keluhan politik, masalah sosial, dan isu domestik dan internasional, termasuk perang di Ukraina.
Ia mengatakan dalam salah satu suratnya bahwa AS sakit parah dan menuju kehancuran.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.