Oposisi Venezuela Kabur ke Spanyol, Presiden Maduro Tawarkan Rp1,6 Miliar bagi yang Bisa Tangkap

CARACAS, KOMPAS.TV - Pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyiapkan hadiah USD100.000 atau setara Rp1,6 miliar bagi yang bisa menangkap oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia.

Urrutia, yang sebelumnya merupakan kandidat penantang Maduro di pemilihan presiden Venezuela, kabur ke Spanyol setelah sang petahana mengumumkan kemenangan Juli lalu.

Urrutia sendiri bersikeras bahwa ia sebenarnya telah mengalahkan Maduro dalam pemilihan presiden.

Baca Juga: Viral Saat Terakhir Pilot Jeju Air yang Tabrak Tembok Tewaskan 179 Orang, Timbulkan Kekaguman

Dikutip The Guardian, polisi telah memublikasikan foto Urrutia di media sosial dengan kata dicari di bawah fotonya.

Ia melarikan diri ke Spanyol pada September setelah Maduro mengeklaim kemenangan dalam pemilihan umum 28 Juli, dan melakukan penindakan tegas pada pembangkangnya.

Urrutia sendiri berjanji kembali ke negaranya yang sedang dilanda masalah ekonomi untuk dilantik sebagai Presiden Venezuela pada 10 Januari, di mana Maduro akan diambil sumpahnya.

Pejabat pengadilan mengatakan poster dengan wajah Urrutia akan dipasang di bandara dan pos pemeriksaan polisi di seluruh negeri.

Spanyol memberikan Urrutia suaka pada 20 Desember, setelah Venezuela mengumumkan mendakwanya dengan konspirasi dan pemerasan terhadapnya.

 Venezuela mengumumkan Maduro sebagai pemenang pemilu untuk masa jabatan ketiga, yang berdurasi enam tahun pada pemungutan suara Juli lalu.

Baca Juga: Tentara Korea Utara di Rusia Mabuk-mabukan, Moral Pasukan Kim Jong-Un Diyakini Anjlok

Tetapi pihak oposisi menuduh adanya kecurangan, dengan mengatakan pihaknya memiliki rincian angka di tempat pemilu yang menunjukkan Gonzalez menang dengan mudah.

Pemerintah telah menolak tekanan kuat di dalam dan di luar negeri untuk merilis hasil pemungutan suara yang membuktikan klaim kemenangannya.

Protes di jalanan meletus setelah pemilihan dan berubah menjadi bentrokan dengan polisi yang mengakibatkan 28 orang tewas, 200 orang terluka, dan lebih dari 2.400 orang ditangkap.