Kompas TV internasional kompas dunia

Meski Berduka, Aktivitas di New Orleans Berangsur Normal Setelah Serangan Mematikan di Tahun Baru

Kompas.tv - 3 Januari 2025, 16:06 WIB
meski-berduka-aktivitas-di-new-orleans-berangsur-normal-setelah-serangan-mematikan-di-tahun-baru
Seorang pria menggunakan mesin pembersih bertekanan tinggi di jalan Toulouse sehari setelah sebuah kendaraan menabrak kerumunan di jalan Canal dan Bourbon, New Orleans, Kamis, 2 Januari 2025. Aktivitas warga kota ini berangsur kembali normal setelah mengalami serangan mematikan saat pergantian tahun. (Sumber: Foto AP/George Walker IV)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

NEW ORLEANS, KOMPAS.TV — Gabungan penegak hukum, pengamen jalanan, dan penggemar sepak bola telah memenuhi blok-blok New Orleans, Amerika Serikat,  saat aktivitas kota itu perlahan kembali normal. Meski masih berduka setelah serangan yang terjadi pada tahun baru, namun warga kota ini sudah terlihat kembali beraktivitas seperti biasa.

Saat tahun baru, seorang veteran Angkatan Darat menabrakkan truk ke arah orang-orang yang tengah bersuka ria. Serangan di sepanjang Bourbon Street itu menewaskan 14 orang. Kemudian sang pengemudi pun tewas dalam baku hantam dengan polisi. 

Pengendara truk kemudian diketahui bernama Shamsud-Din Jabbar, yang terinspirasi oleh kelompok militan ISIS. Selain total 15 orang tewas, sekitar 30 orang lainnya pun mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

Bourbon Street — yang terkenal di seluruh dunia karena musik, kedai minuman di udara terbuka, dan suasana pesta — dibuka kembali untuk bisnis pada sore hari.

Baca Juga: Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Veteran Militer AS, Disebut Terinspirasi ISIS

Seorang pemain trombon dan juga warga New Orleans sejak lama, Jonas Green, mengatakan penting bagi bandnya untuk tetap berada di sana sehari setelah kekerasan. New Orleans dikenal sebagai kota tempat lahir dan berkembangnya musik jazz di AS.  

"Saya tahu musik dapat menyembuhkan, mengubah perasaan yang kita alami menjadi sesuatu yang lebih baik. Kita harus terus maju," kata Green seperti dikutip dari The Associated Press.

Pertandingan sepak bola perguruan tinggi Sugar Bowl antara Notre Dame dan Georgia, yang ditunda sehari demi kepentingan keamanan nasional, kemudian dimainkan pada Kamis malam.

“Parade Joan of Arc di French Quarter masih dijadwalkan berlangsung pada Senin untuk memulai musim karnaval menjelang Mardi Gras,” kata Antoinette de Alteriis, salah satu penyelenggara. 

Dia mengatakan mereka memperkirakan jumlah pesertanya mendekati jumlah peserta biasanya, yaitu sekitar 30.000 orang.

Baca Juga: Tersangka Penabrakan di New Orleans Ungkap Keinginan Membunuh di Media Sosial

FBI terus mencari petunjuk tentang Jabbar, tetapi setelah sehari melakukan penyelidikan, FBI menyatakan keyakinannya bahwa dia beraksi seorang diri. 

FBI mengatakan bahwa beberapa jam sebelum serangan, Jabbar, seorang warga negara Amerika berusia 42 tahun dari Texas, mengunggah lima video di akun Facebooknya yang menyatakan dukungannya terhadap kelompok ISIS dan memperlihatkan kekerasan yang akan segera dilancarkannya di distrik French Quarter yang terkenal itu.

Serangan ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kembali ancaman terorisme internasional. Serangan juga terjadi ketika FBI bersiap menghadapi perombakan kepemimpinan yang dramatis, dan kemungkinan perubahan kebijakan setelah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump menjabat.

Meskipun demikian, Christopher Raia, wakil asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, menekankan tidak ada indikasi hubungan antara serangan New Orleans dan ledakan Tesla Cybertruck berisi bahan peledak di dekat hotel Trump di Las Vegas pada hari Rabu lalu.


 

 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x