NEW ORLEANS, KOMPAS.TV - Pelaku penabrakan saat pesta Tahun Baru 2025 di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat (AS) ternyata pernah bertugas di Angkatan Darat AS. Pelaku penabrakan tersebut disebut melancarkan aksinya karena terinspirasi ISIS.
Insiden penabrakan di New Orleans pada Rabu (1/1/2025) dini hari waktu setempat dilaporkan menewaskan 15 orang.
Pelaku ditembak mati polisi setelah keluar dari truk yang digunakan untuk menabrak pejalan kaki.
Presiden AS Joe Biden menyebut Biro Investigasi Federal AS (FBI) telah mengantongi bukti video yang diunggah pelaku ke media sosial.
Dalam video tersebut, pelaku bernama Shamsud-Din Jabbar (42) disebut mengutarakan keinginannya membunuh.
"Ini bukan hanya aksi terorisme, ini sangat jahat," kata Inspektur Kepolisian New Orleans Anne Kirkpatrick, dikutip Associated Press.
Baca Juga: Truk Tabrak Pejalan Kaki Saat Tahun Baru di New Orleans dan Tewaskan 15 Orang, Pelaku Ditembak
Jabbar dilaporkan menyerang pejalan kaki di New Orleans dengan truk sewaan. Pihak berwenang menyebut pelaku memutari blokade polisi sebelum menabrak pesta Tahun Baru.
Kirkpatrick menyampaikan, Jabbar keluar dari truk setelah menabrak dan menembaki polisi dengan senapan yang dibawa. Pelaku sempat melukai dua polisi sebelum ditembak mati.
Penyidik menemukan senapan tipe AR dan pistol di dalam truk yang dibawa Jabbar. Penyidik juga menemukan alat peledak terimprovisasi (IED) dalam truk, termasuk dua bom pipa yang bisa diledakkan dari jarak jauh.
"Kami yakin Jabbar tidak bertindak sendiri," kata Asisten Agen Khusus FBI Alethea Duncan.
FBI melaporkan Jabbar mengenakan rompi anti-peluru dan helm saat beraksi. Bendera ISIS berwarna hitam juga ditemukan dalam truk pelaku.
Shamsud-Din Jabbar diketahui bertugas di Angkatan Darat AS pada 2007 dan diterjunkan ke Afghanistan pada 2009-2010.
Jabbar dipindahkan ke pasukan cadangan pada 2015 dan meninggalkan dinas ketentaraan pada 2020 dengan pangkat terakhir sersan kepala.
Baca Juga: Ini Pelaku Penabrakan saat Tahun Baru di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Terlibat ISIS?
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.