LAS VEGAS, KOMPAS.TV — Mortir kembang api dan tabung bahan bakar ditemukan berada di bagian belakang mobil Tesla Cybertruck yang meledak di dekat hotel Presiden terpilih Donald Trump di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (1/1/2025) dini hari. Ledakan itu menewaskan seorang tersangka yang berada di dalam kendaraan tersebut.
Video yang disajikan pada konferensi pers menunjukkan adanya tumpukan mortir kembang api hangus, tabung, dan alat peledak lainnya memenuhi bagian belakang kendaraan. Sedangkan dinding kendaraan itu masih utuh karena ledakan melesat lurus ke atas, bukan ke samping.
Hingga kini, penyelidikan atas kasus ini terus berlangsung dan dugaan akan kemungkinan terorisme terus dikembangkan.
Pejabat Kepolisian Metropolitan Las Vegas dan Departemen Pemadam Kebakaran Clark County mengatakan bahwa seseorang tewas di dalam mobil tersebut. Sedangkan tujuh orang yang berada di dekatnya mengalami luka ringan.
Hingga Rabu sore, pihak berwenang masih berupaya mengeluarkan jenazah dari kendaraan dan mulai memproses barang bukti di dalamnya.
Baca Juga: Tesla Cybertruck Meledak di Depan Gedung Trump, Ini Kata Polisi di Las Vegas
“Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa kami memiliki identifikasi yang tepat dari subjek yang terlibat dalam insiden ini,” kata Jeremy Schwartz, penjabat agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor FBI di Las Vegas.
“Setelah itu, tujuan kedua kami adalah untuk menentukan apakah ini merupakan tindakan terorisme atau bukan,” ujar Schwartz seperti dikutip dari The Associated Press.
Sheriff Departemen Kepolisian Kevin McMahill mengatakan pihak berwenang mengetahui siapa yang menyewa mobil dengan aplikasi Turo di Colorado tersebut. Namun demikian, mereka mengatakan tidak akan merilis nama tersebut hingga penyidik memastikan apakah penyewa mobil merupakan orang yang sama dengan orang yang ditemukan tewas.
McMahill mengatakan video yang diambil di stasiun pengisian daya Tesla membantu pihak berwenang melacak perjalanan kendaraan tersebut.
Kendaraan itu tiba di Las Vegas sekitar pukul 7:30 pagi, kemudian melaju sekitar satu jam kemudian ke area valet Trump International Hotel. Kendaraan itu berada di area parkir hotel sekitar 15 hingga 20 detik sebelum ledakan terjadi.
CEO Tesla, Elon Musk memberikan pernyataan di platform sosial media X pada Rabu sore.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri. Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan," ujarnya.
Elon Musk sendiri diketahui menjadi anggota lingkaran dalam pada pencalonan Trump sebagai Presiden AS. Baik Trump maupun Musk tidak berada di Las Vegas pada Rabu pagi. Keduanya diketahui menghadiri pesta Malam Tahun Baru di rumah Trump yang berada di Florida Selatan.
Musk menghabiskan sekitar $250 juta selama kampanye presiden untuk mendukung Trump. Ia juga berada di resor Trump pada malam pemilihan umum dan sering menjadi tamu di sana. Trump telah menunjuk Musk, orang terkaya di dunia, untuk memimpin upaya baru guna menemukan cara untuk memangkas pengeluaran pemerintah.
"Ini adalah truk Tesla, dan kami tahu bahwa Elon Musk bekerja dengan Presiden terpilih Trump, dan ini adalah Trump Tower," kata McMahill ketika wartawan bertanya tentang kemungkinan hubungan politik. "Jadi, jelas ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan dan itu adalah sesuatu yang terus kami perhatikan," ujarnya.
Baca Juga: Tesla Cybertruck Meledak di Depan Hotel Trump Diyakini Aksi Terorisme, Terkait Tragedi New Orleans?
Ledakan truk itu terjadi beberapa jam setelah seorang pengemudi menabrakkan truknya ke kerumunan di French Quarter yang terkenal di New Orleans pada awal Tahun Baru. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 15 orang sebelum pengemudi ditembak mati oleh polisi. Kecelakaan itu sedang diselidiki sebagai serangan teroris dan polisi yakin pengemudi itu tidak bertindak sendiri.
“Kami benar-benar sedang menyelidiki keterkaitan apa pun dengan apa yang terjadi di New Orleans serta serangan lain yang telah terjadi di seluruh dunia,” kata McMahill. “Kami tidak mengesampingkan apa pun.”
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.