GAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel meluncurkan serangan udara ke kamp pengungsian Jabaliya, utara Gaza pada hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1/2025). Serangan Israel ke kamp pengungsian Jabaliya dilaporkan membunuh 17 orang, termasuk anak-anak.
Selain itu, militer Israel juga dilaporkan meluncurkan serangan ke kamp pengungsian Bureij, tengah Gaza dan daerah Khan Yunis di selatan pada hari pertama 2025.
Salah satu pengungsi di Jabaliya, Refaa Torush menyebut tembakan jet tempur Israel memicu ledakan besar di kamp pengungsian.
"Kami sedang tidur dan bangun saat mendengar ledakan besar, sebuah gempa besar. Jet tempur Israel menghujani kami dengan rudal. Banyak yang terbunuh dan terluka," kata Taroush dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Israel Bunuh 1.091 Bayi Palestina sejak Oktober 2023, Satu Anak Tewas per 30 Menit
Pengungsi yang lain, Jibri Abu Warda menyebut pasukan Israel menargetkan rumah penduduk di area kamp pengungsan. Menurutnya, bom Israel menyebabkan rumah penduduk rata dengan tanah.
"Ini adalah pembantaian dengan bagian tubuh anak-anak dan perempuan tersebar ke mana-mana. Mereka sedang tidur saat rumahnya dibom," kata Abu Warda.
"Tidak ada yang tahu mengapa mereka menargetkan rumah. Mereka (para korban) semua warga sipil."
Korban jiwa dari serangan Israel ke kamp pengungsian Jabaliya dilaporkan telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Ahli untuk dimakamkan.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu telah membunuh setidaknya 45.541 jiwa, termasuk 17.492 anak-anak.
Lebih dari 108.338 orang terluka akibat serangan Israel dan lebih dari 11.160 dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: AS Habiskan Rp356 Triliun untuk Dukung Perang Brutal Israel di Gaza hingga Suriah
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.