SEOUL, KOMPAS.TV - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan kotak hitam pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu (29/12/2024) lalu, akan dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk keperluan penyelidikan.
Pemerintah Korea Selatan menyebut data kotak hitam tersebut mesti diekstrak dengan teknologi di AS.
Kotak hitam dari pesawat Jeju Air nomor penerbangan 2216 tersebut dilaporkan mengalami kerusakan eksternal akibat tabrakan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Direktur Penerbangan Kementerian Transportasi Korea Selatan Joo Jong-wan menyebut kotak hitam pesawat Jeju Air kehilangan kabel konektor yang menghubungkan unit penyimpanan data ke pencatu daya.
Baca Juga: KPK Korea Selatan Tegaskan Akan Tangkap Presiden Yoon Suk-yeol
Kotak hitam itu disebut akan dikirim setelah pemerintah Korea Selatan berkonsultasi dengan Badan Keamanan Transportasi Nasional Korea Selatan (NTSB) mengenai tanggal pengiriman.
"Kami memutuskan bahwa mengekstrak data dari perekam data penerbangan yang rusak tersebut tidak mungkin dilakukan di sini. Kami pun sepakat dengan NTSB untuk mengirimkannya ke AS untuk keperluan analisis," kata Joo, Rabu (1/1/2025), dikutip Yonhap.
Dia menambahkan, pakar dari Korea Selatan akan dilibatkan dalam analisis data kotak hitam di AS.
Kendati demikian, pihak berwenang disebut telah menyelesaikan ekstraksi data dari perekam suara di kokpit pesawat yang ditemukan dalam kondisi relatif lebih baik. Tim penyelidikan disebut mulai mengonversi data perekam suara kokpit menjadi berkas audio.
Pihak berwenang di Korea Selatan telah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
Tim dari Korea Selatan dibantu dengan 10 personel asal AS, masing-masing enam personel dari Boeing dan tiga dari Badan Keamanan Transportasi Nasional AS.
Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air disebut menjadi salah satu tragedi penerbangan terburuk sepanjang sejarah Korea Selatan. Pesawat ini ludes terbakar usai menabrak struktur fondasi antena di ujung landasan pacu bandara saat mendarat.
Sebelum kecelakaan, pilot pesawat yang bertolak dari Thailand ini melaporkan bahwa pesawat nahas tersebut menabrak kawanan burung.
Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Pakar Pertanyakan Tembok di Ujung Landasan Pacu
Sumber : Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.