Kompas TV internasional kompas dunia

Gaza Dikepung Israel saat Musim Dingin, Bayi Pengungsi Palestina Mati Membeku

Kompas.tv - 29 Desember 2024, 23:06 WIB
gaza-dikepung-israel-saat-musim-dingin-bayi-pengungsi-palestina-mati-membeku
Anak-anak pengungsi Palestina dari satu kerluarga duduk di dalam tenda pengungsian di Deir Al-Balah, tengah Jalur Gaza, 27 Desember 2024. (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

GAZA, KOMPAS.TV - Jalur Gaza memasuki musim dingin ketika pengepungan dan gempuran militer Israel masih berlangsung pada Desember 2024.

Musim dingin pun memperparah kondisi pengungsi Palestina di Gaza yang telah kekurangan pangan dan tempat berlindung.

Seiring macetnya bantuan kemanusiaan, masyarakat Gaza kesulitan menjaga tubuh tetap hangat saat musim dingin. Kondisi ini pun membahayakan pengungsi Palestina yang juga dilanda kelaparan.

Qusay Naser kehilangan anaknya yang baru berusia 22 hari saat musim dingin di Gaza. Anaknya, Sila Al-Fasee meninggal dunia setelah tidur pada malam hari.

Baca Juga: Natal di Bethlehem Berlangsung Muram, Umat Kristen Palestina Berdoa agar Genosida Berakhir

"Saya tidur di sini, istri saya di sini, dan anak saya di sini. Saya bangun pada pagi hari dan menyentuh putri saya. Saya terkejut karena dia menjadi sangat biru dan keras seperti sebatang kayu," kata Naser dikutip Al Jazeera, Minggu (29/12/2024).

"Saya membawa putri saya ke rumah sakit. Mereka berkata kepada saya bahwa dia meninggal karena cuaca yang sangat dingin."

Sebelum kehilangan buah hati, Naser telah kehilangan saudaranya karena kelaparan. Naser menyebut saudaranya meninggal saat berusaha mencari tepung untuk dibawakan ke ibunya.

"Alih-alih membawa tepung, saya membawa jenazah saudara saya. Saudara saya mati karena kami tidak punya roti dan mencoba mencari sekadarnya," kata Naser.

Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa arus bantuan yang masuk ke Gaza akibat blokade total Israel. WFP pun menyerukan gencatan senjata segera agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza.

"Gencatan senjata di Gaza sudah lama tertunda. Hidup bagi lebh dari dua juta orang sedang berhenti, tanpa akses makanan, air, dan tempat berlindung," demikian pernyataan WFP via media sosial X.

"Kendati kami berusaha sekeras mungkin untuk mengirimkan bantuan vital, mustahil untuk memenuhi kebutuhan warga di skenario konflik, ketidakamanan, dan pembatasan saat ini."

Sebelumnya, organisasi Oxfam International menyatakan Israel hanya mengizinkan 34 truk bantuan masuk ke Gaza dari 6 Oktober hingga 22 Desember. Lebih dari 124 misi kemanusiaan ke Gaza oleh PBB dan organisasi mitra ditolak Israel.

Baca Juga: Direktur RS Terakhir yang Beroperasi di Gaza Ditangkap Israel, Seruan Pembebasannya Menggema


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x