DAMASKUS, KOMPAS.TV - Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas mengusut dugaan kejahatan perang di Suriah bersiap menerjunkan tim investigasi usai tumbangnya rezim Bashar Al-Assad. Pemerintah Suriah yang baru pun disebut bersikap kooperatif dengan organisasi PBB tersebut.
Kepala International, Impartial and Independent Mechanism for Syria (IIIM) Robert Petit dilaporkan telah berkunjung ke Damaskus, Suriah dan bertemu perwakilan pemerintah baru.
Petit pun menyebut pihaknya akan berupaya mengamankan dokumen dan bukti-bukti lain untuk keperluan investigasi.
Baca Juga: Proses Hukum Bashar Assad di ICC: Menanti Keadilan untuk Rakyat Suriah
Organisasi IIIM dibentuk pada 2016 untuk membantu pengusutan dugaan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida selama perang saudara Suriah.
"Jatuhnya rezim Assad adalah kesempatan besar bagi kami untuk memenuhi mandat kami di lapangan," kata Petit dikutip Associated Press, Senin (23/12/2024).
"Waktunya semakin menipis. Ada jendela kesempatan yang sempit untuk mengamankan situs-situs ini dan material yang disimpannya."
Pihak IIIM sendiri tidak mengungkapkan siapa perwakilan pemerintah Suriah yang ditemui atau situs-situs yang dikunjungi Robert Petit.
Selama kunjungan, Petit mengaku menemukan jejak dokumentasi yang menunjukkan "kejahatan sistematis" pemerintahan Bashar Al-Assad.
"Bahkan, di salah satu fasilitas, terdapat segunung dokumen pemerintah yang mengungkap efisiensi kejahatan rezim yang sistematis dan mengerikan," katanya.
Rezim Bashar Al-Assad yang berkuasa selama lebih dari dua dekade runtuh usai pemberontak menyerang Damaskus pada awal Desember lalu.
Pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) pun turut membongkar penjara dan membebaskan tahanan-tahanan rezim Assad.
Usai rezim Assad jatuh, berbagai kalangan di Suriah menyerukan investigasi segera untuk memperkarakan para pihak yang terlibat tindak kekerasan negara selama Assad memerintah.
Baca Juga: Trump Tuduh Turki Dalangi Pemberontakan di Suriah, Ankara Membantah: Itu Keinginan Rakyat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.