MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah kabar bahwa istri Bashar Al-Assad, Asma, meminta cerai dan hendak kembali ke tanah kelahirannya di London, Inggris Raya.
Assad dan istrinya diketahui berada di Rusia usai kabur dari Suriah setelah pemberontak masuk ke Ibu Kota Damaskus pada awal Desember lalu.
Sebelumnya, media-media Turki melaporkan Asma hendak cerai dari suaminya yang kini hidup dalam pengasingan. Peskov menyebut laporan-laporan tersebut sebagai kabar burung.
Baca Juga: Proses Hukum Bashar Assad di ICC: Menanti Keadilan untuk Rakyat Suriah
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga membantah kabar bahwa pemerintah Rusia hendak membekukan aset-aset Assad di negara itu.
"Tidak, (kabar itu) tidak berkorespondensi dengan kenyataan," kata Peskov, Senin (23/12/2024), dikutip The Guardian.
Kendati demikian, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi Assad usai memperoleh suaka politik di Rusia. Assad pun belum terlihat di hadapan publik sejak kabur dari Suriah.
Asma Al-Assad lahir di Inggris pada 1975 dari orang tua yang berasal dari Suriah. Dia tumbuh di Acton, London bagian barat. Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai bankir investasi pada tahun 2000 dan menikah dengan Assad.
Selama ini, dia dikenal sebagai sosok yang membantu menutupi tindakan brutal rezim Assad selama memerintah.
Sosok Asma menuai kontroversi karena dituduh terlibat dalam kekerasan negara selama suaminya memerintah.
Pada 2011, media asal Amerka Serikat (AS), Vogue, sempat diprotes karena menyanjung Asma sebagai "mawar di padang gurun."
Media tersebut dituduh mengabaikan keterlibatan Asma dalam menutupi tindakan suaminya membunuh lebih dari 5.000 warga sipil.
Akibat perang saudara, pemerintah Inggris Raya membekukan aset-aset Asma pada 2012.
Akan tetapi, Asma masih memiliki kewarganegaraan Inggris Raya dan diisukan hendak kembali ke London usai suaminya terusir. Perempuan ini didiagnosis mengidap leukimia sejak Mei 2024.
Baca Juga: Trump Tuduh Turki Dalangi Pemberontakan di Suriah, Ankara Membantah: Itu Keinginan Rakyat
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.