BERLIN, KOMPAS.TV - Pria yang dituduh membunuh lima orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya dengan menabrakkan mobil ke pasar natal yang ramai di Jerman, ternyata punya riwayat membuat unggahan yang meresahkan di media sosialnya.
Tersangka bernama Taleb Al Abdulmohsen, ia ditangkap di lokasi serangan mematikan di kota Magdenburg pada hari Jumat lalu. Ia menabrakkan BMW hitamnya ke kerumunan orang yang tengah menikmati suasana pasar natal. Pihak berwenang Jerman mengatakan mereka yakin dia bertindak sendiri.
Taleb adalah seorang warga negara Arab Saudi yang berprofesi sebagai psikiater dan berusia 50 tahun. Ia datang ke Jerman pada tahun 2006. Masa-masa awal di Jerman, dia kerap berbagi saran daring tentang cara melarikan diri dari rezim represif di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya. Dia kemudian mendirikan platform wearesaudis.net untuk aktivitasnya tersebut.
Meskipun pada awalnya dia tampak senang tinggal di Jerman, namun dalam beberapa tahun terakhir ia terlihat tidak puas dengan kebijakan imigrasi negara tersebut. Pada tahun 2015, Jerman menerima lebih dari satu juta pengungsi dari Timur Tengah tetapi setelah itu, mereka memperketat kontrol perbatasan.
Baca Juga: Arab Saudi Ternyata Sudah Berkali-kali Peringatkan Jerman soal Pelaku Penabrakan Magdeburg
Akun X milik tersangka menggambarkannya sebagai mantan muslim. Akun tersebut dipenuhi dengan twit dan twit ulang yang berfokus pada tema anti-Islam dan kritik terhadap Islam.
Setelah kejadian itu, penyidik menganalisis komputer, perangkat seluler, dan bukti lain milik tersangka untuk mengetahui motifnya melakukan serangan.
Seperti dikutip dari The Associated Press, jaksa penuntut mengatakan motifnya mungkin adalah ketidakpuasan dengan perlakuan terhadap pengungsi Saudi di Jerman. Namun demikian, Badan Intelijen Jerman mengatakan bahwa tersangka memiliki keyakinan yang bercampur-campur, sehingga motivasi yang mendorongnya untuk melakukan penabrakan masih membingungkan.
Ada pertanyaan yang belum terjawab tentang apa yang diketahui pihak berwenang tentang tersangka. Kepala Kantor Polisi Kriminal Federal, Holger Münch, mengatakan bahwa badan tersebut — yang setara dengan FBI di Jerman — menerima peringatan dari Arab Saudi pada bulan November 2023 tentang kemungkinan adanya serangan, tetapi informasi yang mereka terima tidak spesifik.
Münch mengatakan tersangka pernah memublikasikan unggahan yang cukup banyak di internet, yang berhubungan dengan berbagai pihak berwenang. Ia kerap melakukan penghinaan dan bahkan ancaman di media sosial.
Baca Juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Tewaskan 2 Orang Termasuk Anak-Anak, Disebut Aksi Teror
Kantor Federal Jerman untuk Migrasi dan Pengungsi juga mengakui telah menerima peringatan tentang tersangka tahun lalu.
Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz mendapatkan kritik bertubi-tubi dari rakyatnya karena dianggap lalai, sehingga serangan itu dapat terjadi. Ia dicemooh oleh beberapa orang ketika mengunjungi Magdeburg pada Sabtu lalu.
Tragedi penabrakan tersebut terjadi pada 20 Desember 2024 lalu. Malam itu, Taleb menabrakkan mobilnya ke kerumunan, sehingga mengakibatkan lima orang tewas. Salah satu korban tewas adalah anak berusia sembilan tahun. Selain itu, lebih dari 200 orang terluka.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.