JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Serangan Israel di Jalur Gaza pada Minggu (22/12/2024) menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk lima anak-anak. Peristiwa ini diungkapkan oleh pejabat medis Palestina. Serangan ini berlangsung ketika utusan Vatikan merayakan misa pra-natal di Gaza bersama komunitas warga Kristen di kota tersebut.
Pihak berwenang Israel mengizinkan kunjungan langka pemimpin Gereja Katolik, yaitu Kardinal Pierbattista Pizzaballa ke Gaza untuk melaksanakan misa. Selama misa berlangsung, suara dengungan pesawat nirawak Israel terdengar di udara.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, salah satu serangan Israel terbaru menghantam sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Kota Gaza dan menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk tiga anak-anak. Militer Israel mengatakan serangan itu menghantam militan Hamas yang berlindung di sana.
Baca Juga: Presiden Rusia Putin: Israel ‘Terima Manfaat’ dari Kejatuhan Rezim Al Assad di Suriah
Sementara itu, menurut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, sebuah serangan terhadap sebuah rumah di pusat kota Deir al-Balah Sabtu malam menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk tiga wanita dan dua anak-anak. Militer Israel mengatakan telah menyerang seorang militan Jihad Islam dalam serangan itu. Di tempat terpisah, enam orang lainnya tewas pada hari Minggu.
"Anak-anak masih berada di dalam rumah. Kami sedang mencari mereka. Mereka tidur di ruang tamu, berlima bersama-sama," kata seorang kerabat, Noman Abu Samra, seperti dikutip dari The Associated Press.
Israel telah melakukan serangan harian di Gaza lebih dari 14 bulan dalam perang dengan Hamas. Dikatakan bahwa mereka hanya menargetkan militan, menuduh mereka bersembunyi di antara warga sipil, tetapi pada kenyataannya pemboman sering kali menewaskan wanita dan anak-anak.
Israel dan Hamas baru-baru ini tampaknya semakin mendekati perjanjian gencatan senjata yang akan mencakup pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, masih terdapat kendala untuk mencapai kesepakatan.
Puluhan jamaah berkumpul di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza saat Pizzaballa dan pendeta lainnya menyelenggarakan Misa. Sebuah pohon Natal yang berkelap-kelip dihiasi dengan ornamen emas.
“Saya ingin mengatakan untuk memberitahu Anda, bahwa seluruh dunia, bukan hanya dunia Kristen, seluruh dunia bersama Anda. Jadi perang akan berakhir dan kita akan membangun kembali,” kata kardinal Pizzaballa, menyemangati warga Gaza untuk tidak pernah takut.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 45.097 Jiwa
Kunjungannya dilakukan saat Paus Fransiskus kembali mengkritik tindakan Israel di Gaza. Fransiskus mengatakan pada hari Sabtu bahwa utusannya tidak dapat masuk karena pemboman Israel.
“Kemarin anak-anak telah dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang,” kata Fransiskus dalam ucapan selamat Natal tahunannya. Pada hari Minggu, ia menyerukan gencatan senjata.
Paus baru-baru ini menyerukan penyelidikan untuk menentukan apakah tindakan Israel di Gaza merupakan genosida, sebuah kesimpulan yang dicapai oleh Amnesty International dan Human Rights Watch. Mahkamah Internasional sedang menyelidiki tuduhan genosida yang diajukan terhadap Israel oleh Afrika Selatan.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.