MOSKOW, KOMPAS.TV – Kremlin memperingatkan bahwa sanksi baru yang direncanakan negara-negara Barat terhadap industri minyak Rusia, berpotensi menciptakan ketidakstabilan di pasar energi global.
Peringatan itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Jumat (20/12/2024). Ia menanggapi laporan media tentang rencana negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) untuk memperketat sanksi terhadap minyak Rusia.
Menurut Peskov, langkah tersebut justru akan merugikan negara-negara penginisiasi sanksi.
“Keputusan seperti itu akan menciptakan risiko bagi stabilitas energi internasional dan pada akhirnya merugikan negara-negara yang menerapkannya,” kata Peskov, dikutip dari Anadolu.
Menurut laporan, sanksi yang diusulkan meliputi penurunan batas harga minyak Rusia dari 60 dolar AS menjadi 40 dolar AS per barel.
Selain itu, terdapat wacana larangan total terhadap transportasi dan asuransi minyak asal Rusia.
Peskov pun menegaskan bahwa Rusia akan mengambil langkah-langkah balasan untuk melindungi kepentingan ekonominya.
“Kami akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk mengurangi dampak sanksi ini,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Serang dengan Rudal, Satu Orang Tewas di Kyiv
Rusia sendiri telah lama menjadi salah satu pemain utama dalam pasar energi global.
Peningkatan tekanan Barat dikhawatirkan akan memicu gejolak harga energi, terutama di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih rentan.
Selain isu energi, Peskov juga menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang rudal canggih Oreshnik.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara, Putin menjelaskan kemampuan rudal ini dalam menghadapi sistem pertahanan udara Barat.
Putin pada Jumat bahkan mengundang para ahli Barat untuk menguji rudal tersebut dengan memilih target di Kyiv, Ukraina, dan mencoba menghentikan serangan tersebut.
Peskov pun menjelaskan, komentar Putin tentang “duel” dengan pertahanan udara Barat adalah respons terhadap pertanyaan tentang kelemahan rudal tersebut.
“Presiden memerinci bagaimana rudal ini bekerja, dengan menekankan kemampuannya untuk menembus sistem pertahanan udara yang ada,” tutur Peskov.
Di tengah ketegangan yang terus meningkat, Peskov juga mengingatkan bahwa Rusia akan merespons tegas setiap serangan yang menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok oleh Barat.
Baca Juga: Putin Ungkap Seharusnya Rusia Invasi Ukraina Lebih Cepat, tapi Siap Bicara dengan Trump
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.