TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran mengecam serangan udara Israel ke Yaman yang diluncurkan pada Kamis (19/12/2024) dini hari waktu setempat.
Serangan ke ibu kota Yaman, Sana'a, dan kota pelabuhan Al-Hudaydah ini dilaporkan menewaskan setidaknya sembilan orang.
Pasukan Israel dilaporkan menyerang dua pembangkit listrik di Sana'a dan dua pelabuhan serta sebuah tempat penampungan minyak di Al-Hudaydah. Serangan Israel tersebut dilaporkan menimbulkan kebakaran besar.
Baca Juga: Usai Serangan Udara Gempur Yaman, Menhan Israel: Bagi Kami, Tidak Ada Itu Sasaran yang Terlalu Jauh
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyebut serangan terkini Israel ke Yaman "melanggar prinsip-prinsip dan norma hukum internasional dan Piagam PBB."
Baghaei juga menyebut Amerika Serikat (AS) terlibat dalam tindakan Israel yang berulang kali menyerang negara-negara lain.
"Kejahatan rezim Zonis dilakukan dengan dukungan tanpa syarat Amerika Serikat, dan Washington terlibat dalam kejahatan-kejahatan geng kriminal yang memerintah Tel Aviv," kata Baghaei, dikutip Al Jazeera.
Serangan Israel ke Yaman diluncurkan beberapa jam usai kelompok Houthi meluncurkan serangan rudal ke arah Tel Aviv. Serangan Houthi dilaporkan merusak gedung sekolah di Ramat Gan, dekat Tel Aviv.
Israel dan Houthi yang kini menguasai Yaman, diketahui berulang kali berbalas tembakan usai Tel Aviv menyerang Jalur Gaza. Serangan Israel ke Gaza telah berlangsung selama lebih dari setahun dan membunuh lebih dari 46.000 jiwa.
Analis politik asal Yaman, Hussain Albukhaiti, menyebut Houthi tetap akan menyerang Israel hingga gencatan senjata tercapai di Gaza. Menurutnya, Houthi tidak akan menyurutkan serangan kendati Israel berulang kali mengebom Yaman.
"Orang-orang Yaman telah menegaskan mereka tidak akan menghentikan serangan-serangan ini kecuali rezim Israel menghentikan serangan ke Gaza, mencabut blokade, dan mundur dari Gaza," katanya.
Sejak meluncurkan serangan ke Gaza, Israel diketahui terlibat baku tembak dengan kelompok lain seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Militer Israel pun memperluas serangan ke sejumlah negara yang berdekatan dengan Palestina. Sejak Oktober 2023, militer Israel diketahui turut menyerang Lebanon, Yaman, Suriah, hingga Iran.
Baca Juga: Pemerintah RI Desak PBB Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza: Israel Harus Hormati Hukum Internasional
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.