NEW YORK, KOMPAS.TV — Luigi Mangione, pria yang melakukan penembakan terhadap CEO UnitedHealthcare Brian Thompson, kini menghadapi dakwaan tambahan berupa pembunuhan sebagai aksi terorisme.
Jaksa Penuntut Umum Manhattan, Alvin Bragg, menyebutkan bahwa insiden yang terjadi pada 4 Desember di Manhattan ini dilakukan untuk menciptakan teror dan intimidasi di tengah masyarakat.
“Kejadian ini bukan sekadar pembunuhan biasa. Ini adalah tindakan yang dirancang untuk menciptakan ketakutan dan perhatian publik,” ujar Bragg, Selasa (17/12/2024) dikutip dari The Associated Press
Thompson (50) ditembak ketika berjalan menuju hotel di kawasan Midtown Manhattan, tempat konferensi investor UnitedHealthcare sedang berlangsung.
Penangkapan Mangione dilakukan lima hari kemudian di sebuah restoran cepat saji di Altoona, Pennsylvania.
Saat itu, Mangione membawa senjata api, paspor, dan berbagai dokumen identitas palsu.
Berdasarkan undang-undang anti-terorisme New York yang diberlakukan setelah serangan 11 September, sebuah tindakan dapat dikategorikan sebagai terorisme jika bertujuan mengintimidasi masyarakat sipil, memengaruhi kebijakan pemerintah, atau mengubah tindakan pemerintah melalui kekerasan.
Jaksa Bragg menekankan bahwa pembunuhan Thompson dilakukan di wilayah yang ramai dengan pekerja, wisatawan, dan pejalan kaki.
Baca Juga: Luigi Mangione, Penembak CEO UnitedHealthcare yang Bikin Warganet AS Bersimpati
“Ini adalah pembunuhan yang direncanakan dengan matang dan bertujuan menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat,” kata Bragg.
Pihak kepolisian menyebut tindakan ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
“Setiap upaya untuk merasionalisasi tindakan ini adalah hal yang tidak bermoral dan bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan,” ujar Komisaris Kepolisian New York, Jessica Tisch.
Penembakan CEO UnitedHealthcare ini memicu gelombang kemarahan terhadap sistem asuransi kesehatan di Amerika Serikat.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.