TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel memanfaatkan jatuhnya Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk melebarkan wilayahnya.
Pemerintah Israel telah menyetujui rencana ekspansi pemukiman ilegal di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah tersebut sangat diperlukan.
Baca Juga: Hizbullah Ternyata Kesulitan Rezim Bashar Al-Assad di Suriah Jatuh, Rute Pasokan Senjatanya Terputus
Pasalnya, menurut Netanyahu, front yang baru telah membuka perbatasan Israel dengan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad.
Dikutip dari BBC International, Senin (16/12/2024), Netanyahu mengungkapkan bahwa ia ingin agar populasi warga Israel di Dataran Tinggi Golan berlipat ganda.
Dataran Tinggi Golan sendiri direbut Israel pada Perang Enam Hari 1967, dan di bawah hukum internasional dianggap pendudukan ilegal.
Pasukan Israel bergerak menuju wilayah zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada hari-hari setelah jatuhnya Assad.
Mereka mengatakan perubahan kepemimpinan di Damaskus berarti kesepakatan gencatan senjata telah hancur.
Meski begitu, Netanyahu pada pernyataannya mengatakan Israel tak memiliki kepentingan berkonflik dengan Suriah.
Ada lebih dari 30 pemukim ilegal Israel di Dataran Tinggi Golan, yang menjadi rumah sekitar 20.000 orang.
Mereka dianggap sebagai pemukim ilegal di bawah hukum internasional, yang terus dibantah Israel.
Para pemukim itu tinggal bersama sekitar 20.000 warga Suriah, yang kebanyakan adalah Arab Druze, yang memutuskan tak lari dari area saat diduduki Israel.
Baca Juga: Kakek di Gaza yang Jadi Sensasi Media Sosial Tewas karena Serangan Israel, Beri Pesan Penuh Haru
Netanyahu mengatakan Israel akan mempertahankan wilayah tersebut, menjadikannya berkembang dan menetap di sana.
Pernyataan Netanyahu itu muncul sehari setelah pemimpin de facto Suriah Ahmed Al-Shaara mengkritik Israel atas serangan tanpa henti di negara itu.
Israel sendiri melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas militer.
Sumber : BBC International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.