KURSK, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara disebut tampil baik dalam membantu Rusia di medan laga melawan Ukraina.
Bahkan pasukan Kim Jong-un itu disebut berandil dalam merebut kembali sebuah wilayah di Kursk, Rusia, yang sempat dikuasai pasukan Ukraina.
Hal itu diungkapkan pengamat sekaligus jurnalis dan blogger Rusia, Yuri Kotenok.
Baca Juga: Presiden Korsel Yoon Suk-Yeol Sebut Mata-Mata China Penyebab Darurat Militer, Beijing Ngamuk
Pertempuran di wilayah tersebut telah berlangsung selama beberapa pekan.
“Mereka berjalan sejauh 2 km ke ladang ranjau, masuk ke dalam desa dengan kecepatan cahaya, dan kemudian menghancurkan kontingen Wehrmacht Ukraina,” ujar Kotenok kepada 400.000 pengikutnya di media sosial Telegram, seperti dilansir Telegraph, Jumat (13/12/2024).
Dalam pernyataannya, Kotenok juga menggunakan referensi yang kerap digunakan Rusia untuk menggambarkan pasukan Ukraina yaitu Nazi.
Kotenok, yang juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan militer Rusia, mengatakan tentara Korea Utara hanya memerlukan waktu 2,5 jam untuk menduduki Plekhovo pada pekan lalu.
“Mereka tak akan menangkap tahanan, dan mereka juga tak akan melakukannya di masa depan,” ucapnya.
Klaim tentang serangan tentara Korea Utara ke posisi Ukraina di Kursk tersebut tak bisa diverifikasi secara independen.
Meski begtu, sejumlah blogger militer Rusia juga melaporkan adanya serangan tersebut.
Dua blog militer besar Rusia mengatakan pasukan Korea Utara telah bertindak secara kolektif dengan nama panggilan, Kim, untuk misi yang tak diakui secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Blogger militer Rusia lainnya, Kolonel Cassad, lebih terbuka terkait hal tersebut.
Baca Juga: Turki Peringatkan Rusia dan Iran agar Tak Lakukan Intervensi Militer di Suriah
“Kamerad kami Korea Utara telah mengalami ‘tembakan pembaptisan’ secara efektif. Kamerad Kim Jong-un akan sangat bangga,” tambahnya.
Lembaga pemikir yang berbasis di Amerika Serikat, Institut Studi Perang, mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menduduki Plekhovo.
Namun, mereka tak melaporkan adanya keterlibatan pasukan Korea Utara.
Sumber : Telegraph
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.