BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyalahkan mata-mata China sebagai penyebab keputusannya mengumumkan darurat militer.
Pernyataan Yoon itu membuat China mengamuk dan menyebut klaim tersebut sangat meresahkan.
Pada Kamis (12/12/2024), Yoon mengatakan darurat militer yang diumumkannya pekan lalu adalah respons terhadap lawan politiknya yang memblokir undang-undang untuk mencegah mata-mata China.
Baca Juga: Pengakuan Oposisi Korsel, Mengira Pengumuman Darurat Militer Presiden Yoon Suk-Yeol Deepfake
Ia mengutip dua kasus dugaan mata-mata China yang menargetkan fasilitas militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan pada Juni dan November.
Dalam pidatonya, Yoon menyebut upaya oposisi, Partai Demokrat (DP), untuk memakzulkan dan menyelidiki dirinya sebagai tarian pedang yang ramai.
Yoon mengatakan keputusannya mengumumkan darurat militer dilatarbelakangi oleh tindakan DP yang menurutnya mengancam keamanan nasional dan keselamatan sosial.
Ia menambahkan, tak ada cara untuk menghukum aktivitas mata-mata asing dalam undang-undang (UU) mata-mata Korea Selatan saat ini.
“Demi menghindari situasi ini, upaya dilakukan untuk mengubah ketentuan spionase dalam KUHP, namun partai oposisi yang memegang posisi mayoritas, dengan keras kepala menghalanginya,” tuturnya, dikutip dari South China Morning Post.
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.