Trump Sebut Tentara Korut Ikut Perang Rusia Faktor Menyulitkan, tapi Yakin Bisa Urus Kim Jong-Un

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menyebut tentara Korea Utara ikut perang Rusia di Ukraina merupakan faktor menyulitkan.

Namun, Trump menegaskan bisa mengurus pemimpin Korea Utara Kim Jong-un karena kedekatannya.

Hal itu diungkapkan oleh Trump dalam wawancara dengan majalah TIME, yang dipublikasikan Kamis (12/12/2024).

Baca Juga: Kabur dari Polisi, Pria Ini Terjebak di Cerobong Asap dan Diselamatkan Detektif yang Mengejarnya

Saat itu ia tengah mengomentari masalah terkait perang Rusia di Ukraina dan instabilitas di Timur Tengah.

“Ketika Korea Utara terlibat, ada elemen lainnya yang menjadi faktor yang mempersulit,” tuturnya dikutip dari Yonhap.

“Dan saya mengenal Kim Jong-un, saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un,” tambah Trump.

Sang miliuner tersebut mengatakan, mungkin hanya dirinya yang mampu berurusan dengan Kim Jong-un.

“Saat Anda berpikir mengenai hal itu, hanya saya yang pernah berurusan dengannya,” tutur Trump.

Trump juga menjawab saat dirinya ditanya apakah akan meninggalkan Ukraina, mengingat hingga kini belum ada tanda-tanda perang akan berakhir.

“Saya ingin mencapai kesepakatan, dan cara satu-satunya untuk meraih kesempatan adalah tidak dengan meninggalkan,” tambahnya.

Spekulasi mengenai hubungan Trump dengan Kim Jong-un terus muncul.

Banyak yang memperkirakan setelah Trump mengambilalih Gedung Putin pada 20 Januari, ia akan berusaha mengembalikan diplomasi personalnya dengan Kim Jong-un.

Baca Juga: Perang Dunia III Kian Dekat, NATO Serukan Ubah Pola Pikir untuk Bersiap Masa Perang Lawan Rusia

Namun, masih belum jelas apakah Pyongyang dapat menyetujui masukan diplomatik dari Washington, di tengah semakin dalamnya hubungan militer mereka dengan Moskow.

Tentara Korea Utara sebelumnya dilaporkan telah tiba di Rusia sejak bulan lalu. Mereka sebelumnya dilaporkan ditugaskan di Kursk.

Tujuannya untuk kembali merebut wilayah yang sedang diduduki pasukan Ukraina itu bersama tentara Rusia.