NEW YORK, KOMPAS.TV - Luigi Mangione dipastikan menggunakan pistol 3D untuk membunuh CEO UnitedHealthcare Brian Thompson.
Komisaris Departemen Kepolisian New York Jessica Tisch mengatakan pada Rabu (11/12/2024), bahwa pistol 3D yang ditemukan saat Mangione ditangkap di Pennsylvania, pekan lalu, cocok dengan tiga selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian, Midtown Manhattan.
Tisch mengatakan sidik jari Mangione juga sesuai dengan yang ditemukan penyidik di lokasi insiden yang terjadi 4 Desember lalu itu.
Baca Juga: Pemberontak Suriah Hancurkan dan Bakar Makam Ayah Presiden Bashar Al-Assad
Tiga selongsong peluru kaliber 9mm itu memiliki tulisan “tunda”, “bantah” dan “buang”.
Menurut kepala Detektif NYPD Joseph Kenny, setiap satu kata ada di satu peluru.
Polisi sendiri tengah menyelidiki apakah kata-kata tersebut, yang menjadi judul buku tahun 2010, yang mengkritik industri asuransi, mungkin mengarah pada motif pembunuhan Thompson.
“Pertama, kami mendapatkan senjata tersebut dari Pennsylvania, dan sekarang berada di laboratorium kejahatan NYPD,” ujar Tisch dilansir dari CNN Internasional.
“Kami dapat mencocokkan senjata itu dengan tiga selongsong peluru yang kami temukan di Midtown, di lokasi pembunuhan,” ujarnya.
“Kami di lab kriminal juga telah mencocokkan sidik jari terduga dengan sidik jari yang kami temukan baik di botol air dan di bar di dekat lokasi pembunuhan di Midtown,” ucapnya.
Sidik jari sendiri merupakan temuan positif pertama forensik yang mengaitkan Mangione dengan lokasi kejadian ditembaknya Thompson pekan lalu di luar sebuah hotel.
Baca Juga: Luigi Mangione, Penembak CEO UnitedHealthcare yang Bikin Warganet AS Bersimpati
Pembunuhan Thompson, seorang suami dan ayah dua anak, menunjukkan kemarahan warga AS terhadap industri layanan kesehatan.
Mangione sendiri mendapatkan simpati secara online, dan banyak yang menawarkan membayarkan tagihan hukumnya.
Insiden ini juga menimbulkan ketakutan di kalangan eksekutif di seluruh negeri, karena laporan intelijen NYPD yang diperoleh CNN memperingatkan bahwa retorika online dapat menadi sinyal peningkatan ancaman yang dihadapi para eksekutif dalam waktu dekat.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.