Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Suriah Digulingkan, Rezim Al-Assad yang Sudah Berkuasa 50 Tahun Berakhir

Kompas.tv - 9 Desember 2024, 08:45 WIB
presiden-suriah-digulingkan-rezim-al-assad-yang-sudah-berkuasa-50-tahun-berakhir
Foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad tampak penuh lubang peluru di sebuah kantor pemerintah Suriah usai serangan pemberontak di Hama, Jumat (6/12/2024). (Sumber: Omar Albam/Associated Press)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tergulingnya Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pasukan oposisi, menandai berakhirnya rezim keluarga Assad dalam politik Suriah. Bashar dilaporkan kini dalam suaka sekutunya, Rusia, seperti dilaporkan kantor berita Rusia TASS, Senin (9/12/2024). 

”Presiden Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskwa", demikian TASS mengutip pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya. Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan. Bashar yang berkuasa selam 24 tahun, harus rela meninggalkan tanah kelahirannya.

Sebelum dipimpin oleh lelaki berusia 59 tahun itu, Suriah sudah dipimpin oleh Hafez Al-Assad selama 29 tahun, sejak 1971 dan berakhir tahun 2000. Hafez adalah ayah dari Bashar al-Assad yang kekuasaan politiknya cukup menentukan di kawasan timur tengah kala itu.  

Hafez al-Assad menjabat sebagai Perdana Menteri Suriah periode 1970-1971. Setelah melakukan kudeta terhadap Salah Jadid, pada 1971, ia menunjuk dirinya sebagai presiden Suriah dan memerintah dengan otoriter. Awalnya, Hafez menunjuk adiknya, Rifaat, untuk menjadi penerus.

Baca Juga: Presiden Terguling Suriah Bashar al-Assad Dapat Suaka dari Rusia

Dikutip dari Kompas.id, kala itu Rifaat berusaha melakukan kudeta pada tahun 1984 saat Hafez sakit. Upaya itu digagalkan Hafez dan pengikutnya. Rifaat pun diusir dari Suriah dan tinggal di Prancis. Ia baru pulang ke Suriah pada 2021 ketika Paris menggugatnya melakukan pencucian uang. Semua asetnya di Prancis dan Inggris disita.

Hafez lalu menunjuk Bassel, putra sulungnya, sebagai penerus. Bassel tewas akibat kecelakaan mobil pada 1994. Pilihan terakhir Hafez adalah putra bungsunya, Bashar. Ketika itu, Bashar bekerja sebagai dokter dan belum terlibat politik. Bashar menggantikan ayahnya yang meninggal pada tahun 2000.

Baca Juga: PM Suriah Mengaku Tak Tahu Keberadaan Presiden Bashar Al-Assad     

Peran Hafez dalam kancah pertempuran di antaranya, terlibat dalam Perang Yom Kippur 1973, yang sering disebut perang enam hari. Akibat perang yang kalah karena tidak imbangnya kekuata tempur itu, Dataran Tinggi Golan milik Suriah jatuh ke tangan Israel hingga saat ini.

Klan Al-Assad sejak lama bersekutu dengan Rusia dan Iran. Persahabatan dengan Rusia sudah terjalin sejak 1944. Saat perang Irak-Iran pecah tahun 1980-an, Suriah berpihak kepada Iran. Semenjak itu, perjalanan negara ini tak lepas dari bantuan Rusia dan Iran, termasuk dalam mengusir kelompok pemberontak.


 




Sumber : Kompas TV/kompas.id




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x