JAKARTA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali mengaku tidak mengetahui keberadaan Presiden Bashar Al-Assad maupun Menteri Pertahanan Ali Mahmoud Abbas di tengah situasi genting yang melanda Ibu Kota Damaskus.
Al-Jalali menyatakan ia bersama 18 menteri kabinet lainnya telah memutuskan untuk tetap bertahan di Damaskus, meski menghadapi tekanan besar.
Ia mengatakan mereka tidak akan meninggalkan ibu kota Suriah itu atau melarikan diri ke negara lain.
"Saya tak memiliki informasi apa pun soal keberadaan Presiden Bashar Al-Assad dan Menhan Ali Abbas," ungkap Al-Jalali dalam wawancara melalui saluran telepon dengan stasiun televisi Arab Saudi, Al Arabiya, pada Minggu (10/12/2024), dilansir Antara.
Baca Juga: Pemberontak Duduki Damaskus, Kemlu RI Tetapkan Siaga Satu untuk Seluruh Suriah
PM Suriah mengungkapkan pemerintah telah menjalin komunikasi dengan pemimpin kelompok oposisi yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang kini sudah memasuki Damaskus.
Saat ini, keberadaan Menteri Luar Negeri Bassam Sabbagh juga belum diketahui oleh para menteri yang masih bertahan di ibu kota. Informasi ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi Iyad Mohammad Al-Khatib.
Khatib menambahkan, kelompok oposisi yang merebut kendali atas Damaskus telah memberikan jaminan keselamatan kepada para menteri yang masih berada di ibu kota.
Namun, ia mengaku baru mendengar kabar pelarian Presiden Assad keluar dari Suriah dari laporan media yang beredar.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.