DAMASKUS, KOMPAS.TV - Pasukan pemberontak Suriah yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dilapokran berhasil merebut Homas, kota strategis di dekat Damaskus.
Pasukan pemberontak dilaporkan memukul mundur pasukan pemerintah Bashar Al-Assad dan menduduki Homs pada Sabtu (7/12/2024) malam waktu setempat atau Minggu (8/12) pagi.
Komandan pasukan pemberontak Suriah, Hassan Abdul Ghany menyebut pihaknya telah "sepenuhnya membebaskan" Homs.
Gerakan pemberontak pun membuat Presiden Suriah Bashar Al-Assad dinilai mulai terpojok di Damaskus.
Baca Juga: Eskalasi Konflik di Suriah: Kelompok Oposisi Rebut Wilayah Strategis
Serangan ke Homs diluncurkan pemberontak usai merebut sejumlah kota pada pekan ini.
Selain Homs, pemberontak dilaporkan berhasil merebut kota Deraa, Qneitra, dan Sweida dalam kurun 24 jam terakhir.
Jurnalis Suriah yang berbasis di Idlib, Nour Qormosh menyebut, keempat kota itu sebelumnya adalah benteng pertahanan Assad yang mengelilingi Damaskus.
"Pada dasarnya, sekarang ini pasukan oposisi sedang mengelilingi kota Damaskus, mengepung kota tersebut dan pasukan oposisi datang dari selatan, dan juga daerah perdesaan timur Homs dan wilayah perdesaan di utara Damaskus," kata Qormosh dikutip Al Jazeera.
Seorang juru bicara pasukan pemberontak Suriah pun mengaku pihaknya mengincar Damaskus usai merebut sejumlah kota strategis.
Pemberontak juga memberi ruang bagi pasukan pemerintah yang ingin membelot untuk balik melawan Assad.
"Setelah Homs, kami akan menuju Damaskus. Akan lahir Suriah baru yang berlandaskan keadilan. Kami tidak menghadapi pasukan yang sesungguhnya, tetapi milisi," katanya.
Seiring serangan cepat pemberontak, Bashar Al-Assad sempat dilaporkan kabur dari Damaskus.
Namun, pemerintah Suriah membantah kabar tersebut dan menyebut Assad masih bekerja seperti biasa di Damaskus.
Baca Juga: Kekuasan Pemberontak Suriah Bertambah, Kuasai Kota Besar Kedua Usai Tentara Bashar Al-Assad Mundur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.