BRUSSELS, KOMPAS.TV - Uni Eropa mengecam Taliban karena melanggar hak asasi manusia dan akses perempuan terhadap pendidikan, Rabu (4/12/2024).
Sebelumnya media melaporkan, pemimpin Taliban telah memerintahkan lembaga swasta dan publik untuk menghentikan kursus dan sekolah kesehatan bagi perempuan di Afghanistan.
Namun demikian, hingga kini Taliban belum mengonfirmasi berita ini atau menanggapi laporan media tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat belum dapat dimintai komentarnya hingga saat ini.
Pada bulan September 2021, sebulan setelah mereka kembali berkuasa, Taliban menghentikan sekolah bagi anak perempuan setelah kelas enam.
Setelah itu, mereka melarang perempuan masuk universitas pada bulan Desember 2022.
Pendidikan di bidang kesehatan, seperti keperawatan dan kebidanan adalah salah satu dari sedikit cara mereka dapat melanjutkan pembelajaran di ruang kelas.
BBC dan media lainnya melaporkan, lima lembaga di seluruh Afghanistan mengatakan Taliban telah memerintahkan mereka untuk tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan perempuan yang berlatih sebagai bidan dan perawat diperintahkan untuk tidak kembali ke kelas pada hari Rabu.
Baca Juga: Taliban Tak Terima Dianggap Diskriminasi Perempuan Afghanistan: Tuduhan Ini Absurd
Pihak Uni Eropa mengatakan, keputusan terbaru Taliban yang dilaporkan media tersebut merupakan pelanggaran mengerikan terhadap hak asasi manusia.
"Uni Eropa menyatakan keprihatinan yang kuat atas keputusan ini dan implikasinya yang luas, termasuk semakin dalamnya krisis kemanusiaan di Afghanistan dan semakin parahnya penderitaan rakyatnya," kata pernyataan Uni Eropa seperti dikutip dari The Associated Press.
Uni Eropa mendesak Taliban untuk membatalkan kebijakan tersebut.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.