SEOUL, KOMPAS.TV - Kelompok oposisi di parlemen Korea Selatan resmi mengajukan mosi pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol pada Rabu (4/12/2024) pukul 14.43 waktu setempat.
Oposisi yang menjadi mayoritas di parlemen, bergerak memakzulkan presiden usai geger darurat militer yang diumumkan pada Selasa (3/12) malam.
Korea Selatan digegerkan langkah Presiden Yoon yang mendeklarasikan darurat militer pada Selasa malam. Parlemen kemudian menggelar rapat darurat tengah malam dan mencabut status darurat militer dengan suara setuju mencapai 190-0 atau 100 persen dari seluruh anggota parlemen yang hadir.
Kelompok oposisi di parlemen berencana memasukkan mosi pemakzulan tersebut dalam sidang pleno pada Kamis (5/12) besok dan mengadakan voting pada hari Jumat atau Sabtu.
Pemungutan suara terhadap mosi pemakzulan presiden harus dilakukan antara 24-72 jam setelah dilaporkan dalam sidang pleno.
Baca Juga: Korsel Darurat Militer, Agensi SM Entertainment hingga Hybe Mulai Larang Artisnya Tampil di Publik
Kantor berita Yonhap melaporkan, mosi pemakzulan ini memerlukan dua pertiga suara anggota parlemen yang beranggotakan 300 orang.
Kelompok oposisi pun memerlukan setidaknya delapan suara dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang mengusung Yoon Suk-yeol.
Sebelumnya, Yoon mengumumkan darurat militer usai menuduh kelompok oposisi melakukan aktivitas "anti-negara" dan pro-Korea Utara.
Darurat militer ini ditetapkan di tengah perselisihan eksekutif dan legislatif mengenai Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025 dan upaya pemakzulan sejumlah pejabat tinggi negara.
Yoon menyinggung bahwa parlemen yang didominasi oposisi, telah mengajukan 22 mosi pemakzulan terhadap pejabat tinggi di pemerintahannya sejak pelantikannya pada Mei 2022.
"Dengan darurat militer ini, saya akan membangun kembali dan melindungi Republik Korea (nama resmi Korsel) yang bebas yang sedang jatuh ke dalam reruntuhan nasional," kata Yoon, dikutip Associated Press.
"Saya akan memusnahkan kekuatan-kekuatan anti-negara sesegera mungkin dan menormalisasi negara ini."
Militer Korea Selatan pun sempat bergerak mengepung gedung parlemen usai Yoon mendeklarasikan darurat militer. Namun, militer dilaporkan mundur usai didesak massa yang berdemonstrasi dan parlemen mencabut darurat militer.
Baca Juga: Korea Selatan Darurat Militer! Presiden Sebut Ada Simpatisan Korea Utara di Parlemen
Sumber : Associated Press, Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.