PYONGYANG, KOMPAS.TV - Rezim Kim Jong-un menerapkan kerahasiaan ketat terkait tentara Korea Utara yang tewas bertempur di Rusia.
Sebuah sumber di Korps ke-11 Tentara Rakyat Korea mengungkapkan, ada protokol internal untuk menangani kematian tentara secara diam-diam.
Bahkan pihak keluarga yang menerima rincian terbatas dan masyarakat pun tak mengetahui apa pun.
Baca Juga: Perang Dunia III Bakal Jadi Perang Nuklir, 8 Negara Ini Disebut Tempat yang Aman
“Bahkan ketika tentara tewas selama pelatihan, mereka dikuburkan di sebuah bukit dekat markas mereka atau dikremasi, dan keluarga mereka hanya diberitahu tentang kematian mereka saat menjalankan tugas,” ujarnya dikutip dari Daily NK, Kamis (28/12/2024).
“Demikian pula, pasukan yang dikirim ke Rusia diperlakukan dengan cara yang sama. Jika seorang tentara mengalami cedera dalam suatu kecelakaan yang membuat mereka tak layak berperang, mereka akan dikirim kembali ke Korea Utara alih-alih menerima perawatan medis di Rusia,” tambah sumber itu.
Pihak berwenang Korea Utara dilaporkan telah melakukan kelas indoktrinasi intensif bagi personel Korps Badai.
Kelas itu dipersiapkan untuk memberikan nyawa mereka bagi pemimpin tertinggi Kim Jong-un.
Artinya, pihak berwenang memandang tentara Korea Utara sebagai alat untuk melindungi pemimpin sampai mati.
Sumber itu mengatakan, ketika tentara Korea Utara tak terluka, mereka adalah pejuang yang dapat berjuang demi pemimpinnya, dan mendapatkan dana untuk negara (sebagai tentara bayaran).
Namun, ketika mereka terluka atau terbunuh, pemerintah menganggap mereka tidak berguna.
Dalam kondisi tersebut, pihak berwenang berkonsentrasi meredam rumor dan aktivitas terkait untuk memberantas potensi ancaman terhadap sistem.
Mereka melakukan sensor agar masyarakat tak mendapatkan informasi mengenai korban di medan perang.
Itu serupa dengan penolakan mereka terhadap pengirim pasukan ke Rusia, sementara surat kabar Rodong Sinmun menghilangkan laporan tersebut.
Baca Juga: Ratusan Ribu Tentara Ukraina Kabur dari Perang Lawan Rusia, Disebut Lumpuhkan Rencana Perang Kiev
“Pihak berwenang tak mengumumkan apa pun mengenai penerapan aturan kerahasiaan,” kata sumber itu.
Karena mereka yang bertanggung jawab harus mengambilnya jika fakta yang ada sampai terungkap, dan akan ada dampak buruk yang mereka hadapi, termasuk eksekusi,” tambahnya.
Hal ini kemungkinan membuat pihak otoritas menerapkan Undang-Undang Perlindungan Rahasia Negara pada 2023, kepada mereka yang melanggar kerahasiaan seputar penempatan pasikan.
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.