SANAA, KOMPAS.TV - Sekutu Iran, Houthi dari Yaman bereaksi atas gencatan senjata antara Hizbullah-Israel.
Pemimpin Houthi Abdul Malik Al-Houthi mengatakan bahwa gencatan senjata tersebut adalah kemenangan Hizbullah dalam melawan agresi Israel.
Ia menegaskan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan bersejarah lainnya atas perlawanan menghadapi rezim Zionis.
Baca Juga: Kim Jong-Un Tegaskan Rusia Pantas Membela Diri, Salahkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS
“Kemenangan Lebanon dalam tingkatan yang sensitif dan kritis dalam menghadapi musuh, Israel, adalah pemberian Tuhan, dan muncul setelah agresi (Israel) di level yang tak terukur terhadap negara dan Hizbullah,” kata Abdul Malik Al-Houthi, Kamis (28/11/2024) dikutip dari Press TV.
“Kampanye berdarah melawan Lebanon dan Hizbullah telah didukung penuh oleh Amerika Serikat (AS), Washington berbagi kekecewaan dengan rezim Tel Aviv, dan jelas terlibat dalam agresi dan kejahatan entitas Zionis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pejabat Israel telah berbicara untuk mengirim rasa sakit dan pukulan ke Hizbullah.
Bahkan menurut Abdul Malik Al-Houthi, negara Zioni situ berniat memberikan kekalahan sepenuhnya terhadap Hizbullah.
Namun, menurut Al-Houthi, serangan rudal dan drone Hizbullah ke Israel, yang bahkan bisa mencapai Tel Aviv, menunjukkan kemampuan dan kekuatan militer kelompok perlawanan Lebanon itu.
Pemimpin Houthi itu pun menegaskan pihaknya akan terus melanjutkan operasi serangan melawan Israel hingga genosida di Gaza berakhir.
“AS terus memberikan tekanan ekonomi, bahkan melalui PBB dan organisasi lainnya, kepada kami dengan harapan pendirian kami berubah. Semua tawaran ini sia-sia karena tak akan berhasil mengubah posisi kami,” katanya.
Baca Juga: Perempuan Palestina dan 2 Anak Tewas Tergencet di Luar Toko Roti Gaza, Bukti Krisis Pangan
“Israel mengklaim mereka ingin mengisolasi Gaza, namun kami katakan kepada mereka, kami tak akan membiarkan hal seperti itu terjadi,” ujar Abdul Malik Al-Houthi.
Houthi merupakan salah satu proksi Iran di Timur Tengah, yang menentang Israel, bersama Hizbullah dan Hamas.
Kelompok perlawanan Yaman tersebut kerap menyerang kapal Barat maupun sekutu Israel yang melewati Laut Merah maupun Selat Aden sejak Oktober 2023, sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.
Sumber : Press TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.