NAIROBI, KOMPAS.TV — Sedikitnya 13 orang tewas di Uganda setelah tanah longsor mengubur 40 rumah di enam desa, Kamis (28/11/2024).
Palang Merah Uganda mengatakan 13 jenazah telah ditemukan dan upaya penyelamatan terus berlanjut.
Media lokal melaporkan bahwa pihak berwenang memperkirakan jumlah korban tewas dapat meningkat menjadi 30 orang.
Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat pada Rabu (27/11) malam di distrik pegunungan Bulambuli, tempat tanah longsor sering terjadi. Distrik tersebut berjarak sekitar 280 kilometer di sebelah timur ibu kota Uganda, Kampala.
Baca Juga: Jalur Lintas Medan-Berastagi Putus Akibat Longsor yang Juga Renggut 7 Korban Jiwa
Seorang jurnalis di daerah tersebut mengatakan bahwa pejabat setempat mengatakan sebuah ekskavator akan dibawa untuk membantu upaya penyelamatan, tetapi masih kesulitan karena jalan-jalan masih tertutup lumpur, sementara hujan masih saja turun.
Seperti dikutip dari The Associated Press, daerah yang terkena dampak sekitar 50 hektare dengan rumah-rumah dan lahan pertanian tersebar di lereng bukit.
Foto dan video orang-orang yang menggali lumpur untuk mencari korban dibagikan di platform media sosial. Beberapa rumah terlihat tertutup lumpur, sementara yang lain hanya memiliki atap yang terlihat di atas tanah.
Baca Juga: Pencarian Panjang, 6 Korban Hilang Longsor Karo Berhasil Ditemukan
Surat kabar Daily Monitor melaporkan bahwa sebagian besar jenazah yang ditemukan sejauh ini adalah anak-anak. Kantor perdana menteri mengeluarkan peringatan bencana pada hari Rabu yang menyatakan bahwa hujan lebat di seluruh Uganda telah memutus jalan-jalan utama di negara tersebut.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.