MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin jemawa memiliki banyak rudal baru terkuat yang siap untuk digunakan.
Hal itu diungkapkan Putin sehari setelah negaranya menembakkan rudal balistik barunya ke Dnipro, Ukraina.
Pada pidatonya, Jumat (23/11/2024), Putin menegaskan rudal terbarunya, rudal Oreshnik begitu canggih dan tak bisa dihalau.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Israel Tuduh Netanyahu Perpanjang Perang Gaza demi Kepentingan Politik
Ia pun menjanjikan akan lebih banyak melakukan uji coba, bahkan mengancam akan melakukannya dalam situasi perang.
Penggunaan rudal Oreshnik Rusia menandai sepekan meningkatnya eskalasi setelah Ukraina menembakkan rudal Amerika Serikat dan Inggris masuk ke dalam Rusia untuk pertama kalinya.
Dikutip dari BBC Internasional, Putin pada pidatonya mengatakan rudal hipersonik Oreshnik telah terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, dan memerintahkan agar rudal itu segera diproduksi.
Ia juga sebelumnya mengatakan penggunaan rudal tersebut sebagai respons penggunaan rudal Storm Shadow dan ATACMS dari Ukraina.
Serangan di Dnipro, Kamis (21/11/2024), digambarkan tak biasa oleh saksi mata, dan memicu ledakan yang mencapai tiga jam.
Serangan tersebut termasuk peluncuran rudal yang begitu kuat, sehingga pejabat Ukraina melihat dampak kerusakan setelahnya sama dengan rudal balistik abtar benua (ICBM).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan kepada pemimpin dunia memberikan respons serius kepada Putin.
Hal itu agar pemimpin Eusia itu bisa merasakan konsekuensi nyata dari aksinya.
Zelenskyy juga menambahkan meminta rekan Barat untuk memperbarui sistem pertahanan udaranya.
Baca Juga: Reaksi Rusia Usai Tentara Korea Utara Disebut Lakukan Pelecehan Seksual di Kursk, Langsung Dibela?
Seperti dilaporkan Kantor Berita Ukraina, Interfax, Kiev berusaha mendapatkan Pertahanan Area Terminal Ketinggian (THAAD) milik AS, atau memperbarui sistem pertahanan ant-rudal balistik Patriot.
Sementara itu, CEO dan pendiri perusahaan Penasihat Risiko Sibylline, Justin Crump, mengatakan bahwa Rusia kemungkinan menggunakan serangan ke Dnipro sebagai peringatan.
Ia mencatat bahwa rudal Oreshnik, yang lebih cepat dan lebih canggih dari persenjataan lainnya, memiliki kapasitas memberikan tantangan serius bagi pertahanan udara Ukraina.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.