WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di Washington, Rabu (13/11/2024).
Prabowo mengaku berbicara tentang kerja sama pertahanan kedua negara selama bertemu Austin.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan sudah berhubungan baik dengan Austin selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI di periode kedua pemerintahan Joko Widodo.
“Saya kira hubungan baik. Saya sama beliau (Lloyd Austin) sudah bekerja sama lama,” kata Prabowo di Washinton, AS, Rabu waktu setempat, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
"Ya kita bicara masalah-masalah saya kira yang aktual, kerja sama di antara kedua negara, tukar-menukar informasi dan pandangan. Saya kira itu intinya."
Baca Juga: Prabowo Telepon CEO Nvidia saat Diskusi dengan Erick thohir, Ajak Kembangkan AI di Indonesia
Selain itu, Prabowo mengatakan pembicaraannya dengan Presiden AS Joe Biden juga mengenai serangan Israel ke Gaza. Dia mengaku pihak AS juga setuju solusi dua-negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Prabowo berharap gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza. Serangan Israel ke Gaza selama setahun belakangan telah membunuh lebih dari 43.000 jiwa.
"Saya tetap menyarankan two state solution sebenarnya, mereka juga setuju. Kita bekerja, kita berharap untuk bisa gencatan senjata segera," kata dia, dikutip Antara.
Lebih lanjut, Prabowo mengaku pemerintahannya ingin bekerja sama dengan semua pihak dan menghormati semua kekuatan.
Namun, dia menegaskan Indonesia tetap akan mempertahankan kedaulatan sembari aktif di komunitas internasional.
"Tapi kita memilih, saya memilih selalu mencari peluang untuk kerja sama. Saya percaya kolaborasi, kerja sama, selalu lebih baik daripada konfrontasi atau konflik," kata Prabowo.
"Tentunya ini harus diupayakan ya, tidak akan datang sendiri. Harus ada upaya untuk membangun saling percaya, saling menghormati. Jadi kita memilih untuk memelihara hubungan baik dengan semua pihak."
Baca Juga: Utusan Palestina Peringatkan PBB: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Metode Pembersihan Etnis di Gaza
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.