WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebanyak 50.000 tentara Korea Utara dan Rusia disebut telah bergerak, dan segera melakukan serangan untuk kembali menguasai Kursk.
Kursk saat ini masih menjadi wilayah di perbatasan Rusia yang diduduki Ukraina sejak Agustus lalu.
Hal tersebut diungkapkan pejabat Amerika Serikat (AS) dan juga Ukraina.
Baca Juga: China Bakal Danai Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo, Kesepakatan Tercapai
Pada penilaian terbaru AS disimpulkan bahwa Rusia telah mengerahkan pasukannya tanpa harus menarik tentaranya keluar dari wilayah timur Ukraina.
Hal itu akan memungkinkan Moskow melakukan serangan di berbagai lini secara bersamaan.
Pasukan Rusia telah merebut kembali sebagian wilayah yang diduduki Ukraina di Kursk.
Dilansir dari The Japan Times, Senin (11/11/2024), pejabat AS mengungkapkan Rusia telah menyerang posisi Ukraina dengan serangan rudal dan tembakan artileri, namun belum memulai serangan besar di sana.
Para pejabat Ukraina memperkirakan serangan serupa akan melibatkan tentara Korea Utara dalam beberapa hari mendatang.
Serangan yang akan dilakukan Rusia-Korea Utara muncul setelah Presiden terpilih AS Donald Trump bertekad untuk mengakhiri perang dengan cepat.
Trump tidak banyak bicara tentang bagaimana ia akan menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina.
Namun, Wakil Presiden terpilih AS JD Vance telah menguraikan rencana yang memungkinkan Rusia mempertahankan wilayah yang telah direbutnya di Ukraina.
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Mengarah ke Moskow, Rusia Luncurkan 145 Drone ke Negara Zelenskyy
Beberapa pejabat militer dan intelijen AS semakin pesimistis terhadap prospek Ukraina secara keseluruhan.
Mereka juga mencatat bahwa Rusia terus memperoleh kekuatan, baik di Kursk maupun di Ukraina timur.
Para pejabat mengatakan kemunduran ini disebabkan oleh kegagalan Ukraina dalam mengatasi kekurangan kekuatan pasukan.
Sumber : The Japan Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.